Senin 29 Aug 2016 18:08 WIB

Ilmuwan Temukan Planet Baru yang Bisa Disinggahi Manusia

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Ilmuwan Temukan Planet Baru yang Bisa Disinggahi Manusia
Foto: Google
Ilmuwan Temukan Planet Baru yang Bisa Disinggahi Manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah planet mirip bumi diprediksi memiliki lautan yang dalam, ditemukan dan dapat dijadikan tempat persinggahan manusia di masa depan. Planet yang disebut Proxima b tersebut merupakan planet yang paling dekat dengan sistem tata surya.

Besar planet tersebut diprediksi 1,3 kali lebih besar dari  Bumi. Proxima b merupakan orbit dari Proxima Centauri yang diperkirakan memiliki jumlah radiasi yang jauh lebih sedikit dari Matahari. Oleh karena itu, Proxima b dikatakan mampu menjadi persemayaman makhluk hidup Bumi karena memiliki tempatur suhu yang sejuk dan memiliki potensi perairan yang baik.

Proxima b berjarak empat tahun cahaya dari Bumi, dan dikatakan Profesor Abraham Loeb dari Universitas Harvard, mampu menjadi tempat masa depan bagi manusia.

“Umur Proxima sekitar beberapa triliun tahun lagi, dan lebih dari seribu tahun lebih panjang dibanding Matahari,” ujarnya dikutip Sky News, Ahad (28/8).

Oleh sebab itu, tambahnya, Proxima b menjadi planet yang dapat dijadikan rujukan sepeninggalan Matahari. “Batu-batuan yang ada di planet membuatnya cukup natural untuk dijadikan tempat tinggal yang pas saat Matahari tamat.”

Proxima b berjarak 75 juta kilometer dari bintang induknya, atau jika disetarakan sama saja 5 persen jarak Bumi ke Matahari. Dan hanya diperlukan 11,2 hari untuk menyempurnakan satu orbit.

Miliuner asal Rusia, Yuri Milner sedang berencana menerjunkan armada miniatur luar angkasa untuk melakukan penyelidikan, dilengkapi dengan kamera yang disediakan untuk perjalanan 20 tahun pencarian kehidupan alien.

Perangkat penerobos pengambilan gambar berbandrol 75 juta euro tersebut ditujukan untuk berakselerasi meluncurkan sebuah nanocraft di Proxima Centauri dalam dua hingga tiga dekade mendatang.

“Hal itu akan menghabiskan waktu 20 tahun untuk mencapai Proxima dan empat tahun lebih untuk membawa foto-foto tersebut balik ke Bumi,” ujar Profesor Abraham Loeb.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement