Rabu 24 Aug 2016 01:24 WIB

Indonesia Bisa Menjadi Silicon Valley Asia

Silicon Valley
Foto: [ist]
Silicon Valley

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Fenox Ventura Capital Anis Uzzaman mengatakan Indonesia berpotensi menjadi tempat ekosistem startup terbesar di Asia layaknya Silicon Valley di Amerika Serikat.

"Saya tidak akan terkejut bila dalam 3-5 tahun mendatang Indonesia menjadi Silicon Valleynya Asia," kata Anis yang memimpin perusahaan modal ventura asal Silicon Valley (Amerika Serikat) itu, di Jakarta, Selasa (23/8), usai konferensi pers Startup World Cup Indonesia.

Silicon Valley merupakan daerah di AS yang terkenal karena di dalamnya dipenuhi dengan perusahaan-perusahaan berbasis teknologi dan menjadi ekosistem terbesar startup (para perintis).

Ia mengatakan, potensi Indonesia sangat besar mengingat jumlah penduduk yang sangat besar dengan sejumlah kondisi yang mendukung. Jumlah startup Indonesiapun, menurut dia, telah tumbuh pesat meski ia tidak mengetahui angka pastinya. Sejumlah startup Indonesia juga mencatatkan kisah sukses dan dikenal luas seperti go jek, tokopedia, traveloka dan lainnya.

Ia melihat saat ini, dorongan dan dukungan pemerintah Indonesia yang terus menerus untuk tumbuh dan kembangnya startup dibutuhkan. Contohnya, Indonesia langsung menyambut baik acara kompetisi para startup di dunia, Startup World Cup, dan menjadi salah satu negara dari 15 negara lainnya yang turut menyelenggarakannya.

"Bila pemerintah terus menyelenggarakan berbagai kompetisi seperti ini, hal ini akan menjadi pertumbuhan yang baik bagi startup," katanya.

Selain itu upaya pembangunan infrastruktur untuk jaringan internet oleh pemerintah saat ini juga menjadi hal yang positif bagi perkembangan startup. Menurut dia, pekerjaan rumah bagi Indonesia saat ini adalah menciptakan iklim yang mampu mendorong tumbuhnya startup-startup lokal tersebut, bukan hanya pemerintah dan swasta namun juga masyarakat sehingga menjadi ekosistem yang baik.

Menurut dia, salah satu kendala di Indonesia mewujudkan kampium startup di Asia adalah masih sedikit perusahaan-perusahaan pendanaan. "Saya kira hal ini perlu diselesaikan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement