REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan keamanan Kaspersky, Ary Pryanto, menyarankan perusahaan untuk melindungi keamanan data pada gadget para karyawannya.
"Biasanya yang menggunakan security hanya beberapa karyawan bagian IT dan petinggi perusahaan. Alasannya mereka menganggap BYOD tidak perlu security, hanya perangkat enterprise yang perlu," kata dia, di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Ary, penggunaan perangkat mobile, dalam hal ini smartphone, justru rentan terhadap malware yang dapat mengancam tidak hanya data pribadi karyawan, namun juga data perusahaan.
"Karyawan biasa menggunakan smartphone-nya untuk tersinkronisasi dengan email kantor agar dapat bekerja dari mana pun. Namun, ketika perangkat hilang, seringkali disepelekan. Padahal ini yang dapat mengancam data perusahaan," ujar dia.
Kaspersky sendiri telah menghadirkan Kaspersky Security for Mobile. Solusi tersebut memudahkan perusahaan untuk mengontrol keamanan data perusahaan di gadget karyawan.
"(Solusi ini) di-manage secara terpusat oleh security system. Ketika pencuri memasukkan SIM card mereka nomor dia akan dikirim ke nomor kita," kata Ary.
"Dengan solusi ini perangkat juga tidak akan bisa di-factory reset karena chipset-nya dikunci, jadi data-data aman," sambung dia.
Selain fitur anti-theft yang telah disebutkan di atas, solusi dari Kaspersky tersebut juga mengusung sejumlah fitur diantaranya Web Protection agar browsing lebih aman, dan Container yang dapat menghapus data perusahaan hanya dalam satu log.
"Ini berguna ketika ada karyawan yang tidak lagi bekerja di perusahaan," ujar Ary.
Tidak hanya itu, ada pula Application Control untuk menentukan aplikasi yang boleh diinstal oleh karyawan. "Ini untuk mencegah kebocoran data dari kesalahan data dari aplikasi lainnya," kata Ary.