REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga riset perilaku dan trend digital, Global Web Index (GWI), mengungkap bahwa dari pertengahan 2015 sampai paruh 2016, tingkat penggunaan aplikasi pesan instan Wechat di Asia - Pacific (APAC) di luar Cina, hampir meningkat sebesar dua kali lipat.
"Kemajuan yang diperoleh Wechat pada tahun lalu dapat terjadi karena kami tetap setia pada nilai inti perusahaan, yaitu membuat pengalaman pelanggan yang mengesankan," kata Pushu Yeung, Vice President International Business Tencent, dalam keterangan tertulis belum lama ini.
Wechat berkomitmen untuk membangun ekosistem yang kuat dengan menyatukan fitur yang terpusat kepada penggunanya. Mulai dari pengiriman pesan, permainan (game), hiburan dan konten media, sampai dengan alat metode pembayaran.
GWI melaporkan Wechat telah mengalami pertumbuhan yang kuat di Korea Selatan (lebih dari 300 persen), Filipina (meningkat 150 persen),Malaysia (meningkat 60 persen) dan Indonesia (meningkat 79 persen).
GWI juga menemukan bahwa Wechat merupakan aplikasi pesan singkat yang mengalami pertumbuhan paling cepat di Australia, dimana tingkat pertumbuhannya mencapai 284 persen.
Pada pertengahan tahun ini, Wechat telah memiliki skor penggunaan yang lebih tinggi dari aplikasi pesan singkat lainnya di Australia, Hong Kong, India, Filipina, dan Singapura. Kemudian di Malaysia, 55 persen dari pengguna internet di negara tersebut menggunakan Wechat setiap bulan.
Di Hong Kong, 60 persen dari pengguna Wechat menggunakan aplikasi tersebut secara harian. Sementara di Malaysia, 65 persen dari pengguna Wechat setiap harinya mengakses aplikasi tersebut.
Riset dari GWI juga menunjukkan bahwa jumlah pengguna Wechat terus bertumbuh. Saat ini, 58 persen dari penduduk Hong Kong mempunyai akun Wechat.
Jumlah pengguna juga telah mencapai 47 persen dari penduduk dewasa di India, 45 persen di Indonesia, dan mencapai dua pertiga dari pengguna internet di Malaysia.