Senin 04 Jul 2016 15:04 WIB

Sony Berencana Pergi dari Cina, India, dan Amerika

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Smartphone Sony
Foto: Phone Arena
Smartphone Sony

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sony baru saja mengadakan hari investor di Tokyo, terkait dengan sejumlah strategi dan diskusi analisis bisnis yang mencangkup berbagai macam aspek.

Pengadaan acara seperti itu akan menambah sumber informasi bagi kemajuan bisnis di masa depan.

Dalam hal ini, Sony membagikan beberapa hal menarik terkait hasil penjualannya di berbagai pasar, termasuk India, Amerika, Brazil, dan Cina.

Hal tersebut berdasarkan fakta yang menyatakan harapan Sony, bahwa ponsel FY15-17 CAGR bertumbuh pesat di Cina, Brazil, India, dan Indonesia menjadi hanya 0,3 persen setelah tahun lalu diprediksi sebesar lebih dari 8.1 persen pertumbuhan.

Sony tidak menghilangkan produk di pasar tersebut, namun mengurangi usaha pemasaran dan melakukan penyesuaian tawaran. Hal yang sama dilakukan di beberapa negara Amerika latin dan wilayah Pasifik, karena melihat tak memiliki potensi tumbuh disana.

Sony akan lebih berfokus pada pangsa pasar Asia Timur (termasuk Jepang), Timur Tengah, dan Eropa. Perusahaan asal negeri sakura tersebut juga akan terjun ke segmen pasar premium dengan banderol sekitar 250 USD atau setara 3,2 jutaan dalam kurs rupiah.

Dilansir GSM Arena Senin (4/7), Sony beralasan menurunkan harga ke kelas menengah kebawah, karena menganggap para pesaingnya sudah bermain di level tersebut. Hal itu dilakukan untuk menjaga asa masa depan perusahaan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement