REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djalaluddin mengatakan data satelit dapat mengungkap potensi wisata bahari di pulau-pulau terluar.
Juga untuk membantu pemerintah daerah menyusun rencana pengembangan destinasi baru.
"Kami sudah bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Nusa Tenggara Barat dalam pemanfaatan data satelit untuk mengembangkan sektor wisata," kata Thomas di Bengkulu, belum lama ini.
Menurut dia, salah satu satelit milik Lapan yakni Satelit Lapan A2 yang diluncurkan pada November 2015 dapat menghasilkan data terbaru tentang kondisi suatu wilayah, termasuk pulau-pulau kecil.
Data terbaru tersebut dapat dimanfaatkan pemerintah untuk tujuan pengembangan destinasi wisata kepulauan.
Bengkulu juga dapat memanfaatkan data satelit Lapan untuk mengembangkan beberapa pulau terluar dan pulau-pulau kecil menjadi destinasi wisata baru.
Selain data tentang kondisi pulau terluar untuk pengembangan wisata bahari, data satelit Lapan juga dapat dimanfaatkan untuk memantau lahan pangan.
Satelit Lapan A3 yang akan diluncurkan pada Juni 2016 akan difungsikan untuk memantau lahan pangan, memantau kapal-kapal di perairan Indonesia, kepentingan ilmiah dan uji hasil rekayasa pengendalian satelit.
Sebelumnya Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan bahwa ada lima pulau kecil dan terluar di wilayah Bengkulu yang dapat dijadikan destinasi wisata baru.
Lima pulau tersebut yakni Pulau Tikus, Pulau Mega, Pulau Dua, Pulau Bangkai, dan Pulau Enggano yakni pulau terluar berpenghuni.
"Data satelit Lapan ini akan membantu daerah menyusun konsep pengembangan destinasi wisata baru di pulau-pulau kecil dan pulau terluar," kata dia.