REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos GoPro Nick Woodman pada bulan Februari menjelaskan editing sebagai hal yang membuat pengguna merasa tidak nyaman bila tak disertakan dalam perangkat kamera.
Ada beberapa komentar yang menyarankan dia sedang mencari solusi, dan sebulan kemudian perusahaan California mengakuisisi dua perusahaan startup untuk membuat aplikasi editing yang kuat.
Sekarang GoPro telah dikemas ulang dan diluncurkan kembali dengan perangkat lunak untuk menawarkan pengguna GoPro cara mudah untuk mengubah rekaman penuh aksi mereka menjadi sesuatu yang singkat, tajam, dan mudah.
Dilansir dari laman Digitaltrends, Senin (9/5) aplikasi GoPro dapat menambahkan transisi serta efek. Selain itu, pengguna dapat menambahkan teks kustom, slide judul, dan emoji.
Penawaran kedua, memudahkan pengguna untuk mengedit manual atas tampilan akhir mereka. Ini mungkin tidak secepat Quik, tapi GoPro mengklaim Splice masih memungkinkan Anda untuk membuat tampilan video yang profesional hanya dalam hitungan menit.
Dengan ini pengguna editor bisa memilih gaya transisi, klip trim, menambahkan filter, membuat slow motion dan banyak lagi. Splice juga gratis, meskipun hanya tersedia di iOS.
Sebagian besar pengguna GoPro yang serius tentang editing sering menggunakan fasilitas pihak ketiga yang kuat sebagai software GoPro, yang menawarkan beberapa fitur.
Dengan hal ini perusahaan berharap bahwa aplikasi dapat digunakan secara cepat, efektif dan menyenangkan. Upaya ini merupakan bagian dari strategi perusahaan yang lebih luas untuk mendapatkan bisnisnya kembali ke jalur setelah rilis data keuangan yang mengecewakan pada bulan Februari.