REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Maraknya cloud hibrid rupanya ikut mendongkrak kinerja Reh Hat secara global. Penyedia solusi open source terkemuka di dunia ini pada tahun 2015 membukukan pendapatan lebih dari 2 miliar dolar AS.
Pendapatan itu disebut Jim Whitehurst, Presiden dan Chief Executive Officer Red Hat sebagai rekor dalam 56 kuartal terakhir. Puncak pendapatan disebut Jim terjadi pada kuartal ke empat tahun 2015.
Pada kuartal keempat, perusahaan ini membukukan pendapatan sebesar 544 juta dolar, naik 17% year-over-year atau 21 persen dalam nilai tukar tetap, pendapatan tahun anggaran penuh sebesar 2,05 miliar dolar, naik 15 persen year-over-year atau 21 persen dalam nilai tukar tetap.
"Perusahaan-perusahaan yang semakin banyak mengadopsi infrastruktur cloud hibrid dan teknologi open source mendorong hasil finansial kami yang kuat,'' kata Jim.
Jim menjelaskan para pelanggan menginginkan teknologi yang memodernisasi manajemen pengembangan, penyebaran dan life-cycle aplikasi di seluruh lingkungan cloud hibrid.
''Banyak pelanggan yang bergantung pada Red Hat dalam menyediakan baik infrastruktur maupun platform pengembangan aplikasi untuk menjalankan aplikasi perusahaan mereka secara konsisten dan handal di seluruh lingkungan cloud fisik, virtual, private dan cloud publik,'' katanya.