Kamis 11 Feb 2016 11:21 WIB

Sejarah Baru, Jam Paling Akurat di Dunia Berhasil Diciptakan

Detik Kabisat
Foto: Earthsky.org
Detik Kabisat

REPUBLIKA.CO.ID,Tim fisikawan di Jerman teah menciptakan arloji paling akurat di dunia. Mereka membuat jam atom baru yang dengan perhitungan waktu bergerak sesuai dengan gerakan ion iterbium. Penelitian itu dilakukan oleh N. Huntemann, C. Sanner, B. Lipphardt, Chr. Tamm, dan E. Peik dari Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB).

Disebut jam optik single ion, perangkat ini bekerja dengan mengukur frekuensi getaran frekuensi ion iterbium yang terombang ambing, bolak balik ratusan triliun kali per detik antara dua level energi yang berbeda. Ion ini terjebak dalam sebuah kisi optik sinar laser yang memungkinkan ilmuwan menghitung gerakan ion iterbium per detik untuk mengukur waktu begitu akurat.

Jam tidak akan mengalami kehilangan atau penambahan waktu barang sedetik selama beberapa miliar tahun. Hingga saat ini, jam paling akurat adalah jam atom cesium. Perangkat ini berisi pendulum atom cesium yang tereksitasi dnegan gelombang mikro. Jam inilah yang menjadi standar untuk definisi waktu menurut standar internasional (SI).

Menurut jam atom cesium paling akurat di dunia, satu detik adalah waktu yang diperlukan untuk 133 atom cesium mengalami transisi antara dua tingkat energinya. Waktu yang diperlukan sebanyak 9.192.631.770 siklus getaran. (baja juga mengenai fenomena detik kabisat)

Peneliti di seluruh dunia telah menyempurnakan jam atomik mereka. Jam yang dibuat oleh ilmuwan, ahli atom dari Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) ini 100 kali lebih akurat dibandingkan jam cesium yang ada saat ini. (baca juga Ketika Hari Bertambah Sedetik di 30 Juni, Fenomena Apa Ini?)

"Ini lebih akurat dan stabil dibandingkan jam cesium," kata tim.

Perhitungan jam atom iterbium ini hanya memiliki ketidakpastian sangat kecil. Iterbium merupakan unsur kimia perak. Ilmuwan berpendapat ion ini adalah jenis yang sempurna untuk menghitung akurasi waktu. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Physical Review Letters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement