Ahad 27 Dec 2015 07:07 WIB

Catatan Karya Indonesia 2015: Pesawat N219, Satelit Lapan dan Kapal Riset

Rep: Lida Puspaningtyas/c26/arsip/ Red: Dwi Murdaningsih
Dua Pilot uji, Esther Gayatri Saleh (kanan) dan Ahmad Ervan (kiri) naik ke pesawat N219 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/11). (Antara/Novrian Arbi)
Foto:

Peluncuran tiga kapal riset kemaritiman

Indonesia meluncurkan tiga kapal riset dalam peringatan harteknas ke 20, Senin (10/8). Ketiga kapal riset tersebut yakni Kapal Riset Rigel 933, Baruna Jaya IV dan Bawal Putih III.  Peluncuran kapal dipimpin oleh Indroyono Soesilo yang saat itu menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim).

Kapal Riset Rigel milik TNI Angkatan Laut (AL) dilengkapi dengan sarana survei perairan yang sangat lengkap. Kapal ini dilengkapi dengan robot bawah laut yang canggih dan bisa memantau perairan Indonesia. Berangkatnya kapal riset milik TNI ini mengusung misi kedaulatan negara. Sebab, kata dia, di Indonesia, saat ini baru ada sekitar 13 ribu pulau yang sudah terferivikasi koordinatnya dan diberi nama. Masih ada ribuan pulau lain yang belum diberi nama.

Sementara  itu, kapal Baruna Jaya milik BPPT memiliki misi untuk memantau pembangunan Marine Techno Park di Kabupaten Panajam, Kalimantan Timur. Marine Techno Park yang sedang dibangun ini nantinya akan menjadi pusat penelitian maritim terbesar di Indonesia. Tempat itu, kata dia, nantinya juga akan menjadi pangkalan kapal-kapal besar.

Kapal Bawal Putih milik Kementrian Kelautan dan Perikanan memiliki tugas untuk melakukan survey perairan di Indonesia. Dari hasil survey ini, nantinya akan diperoleh data mengenai wilayah perairan, berapa jumlah ikan yang ada, berapa stok yang ada dan aman untuk diambil tanpa merusak kelestariannya. Data riset yang dihasilkan diharapkan bisa menjadi landasan bagi pemerintah untuk menentukan berapa jumlah kapal yang bisa beroperasi untuk mengambil ikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement