Kamis 19 Nov 2015 14:54 WIB

2020 Jepang Gunakan 5G, Indonesia Kapan?

: (ki-ka) Darmuni Badri, Ketua Dewan Profesi dan Asosiasi Maste; M. Budi Setiawan, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI); I Gusti Putu Surawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika; R
Foto: Fortune/ZTE
: (ki-ka) Darmuni Badri, Ketua Dewan Profesi dan Asosiasi Maste; M. Budi Setiawan, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI); I Gusti Putu Surawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika; R

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang akan mengadopsi jaringan 5G pada tahun 2020 mendatang. Olimpiade Tokyo menjadi momentum untuk mendeklarasikan jaringan 5G ini. Lalu, la[am jarinagn 5G merambah Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan saat ini belum memikirkan adopsi teknologi telekomunikasi 5G. Sebab, masih banyak hal yang perlu disiapkan sebelum Indonesia menyongsong 5G. Menurut dia, saat ini operator belum memiliki model bisnis yang spesifik untuk jaringan 5G. Belum lagi dari sisi konsumen.

"Kita harus melihat cara pandang dari konsumen, dan stake holder," kata dia, dalam "Indonesia ICT Roundtabel Next Generation Broadband - 5G Forum, Kamis (19/11).

Dari sisi konsumen, kata dia belum jelas apa manfaat spesfik yang bisa diperoleh. Meskipun sudah pasti jaringan 5G lebih cepat dibandingkan 3G atau 4G, namun belum tentu sesuai dengan kebutuhan, atau harga yang sesuai dengan kantong masyarakat Indonesia. Namun, diakuinya, suka atau tidak suka, perkembangan teknologi nantinya tetap harus diikuti. Namun demikian, dalam hal ini dibutuhkan prioritas dalam pengembangan teknologi yang dibutuhkan masyarakat saat ini.

"Saya tanya 5G untuk apa, untuk video. Untuk video pakai 4G sudah bisa mengirim 'high definition' (HD)," ucapnya.

Ia mengatakan, saat ini, pihaknya masih memprioritaskan penataan teknologi 4G. Setelah selesai menata teknologi 4G di frekuensi 1.800 MHz, kini pemerintah akan fokus untuk 4G di frekuensi 2.100 MHz. Setelah itu, baru kemudian di frekuensi 2.300 MHz.

Presiden Direktur ZTE Indonesia Mei Zhonghua mengatakan, teknologi 5G lebih efisien dibandingkan teknologi 4G. Teknologi ini mampu menyuplai akses data 10 hingga 100 kali lebih cepat dibandingkan 4G dan kapasitas akses mencapai 50 miliar. ZTE terus melakukan penelitian dan pengembangan teknologi 5G. ZTE juga mendirikan belasan pusat penelitan dan pengembangan. Tidak hanya di Cina namun juga di Eropa dan sejumlah negara lain.

Saat ini, teknologi 5G belum diadopsi, namun sejumlah pihak telah berencana untuk segera meluncurkan teknologi ini. Di Amerika Serikat, operator Verizon dikabarkan berencana meluncurkan secara komersial pada 2017. Sedangkan Korea Selatan dikabarkan merencanakan jaringan 5G siap pada 2018 saat olimpiade musim dingin di Pyeongchang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement