Selasa 10 Nov 2015 09:06 WIB

Satu Klik untuk Berantas Gangguan di Komputer

Rep: MgROL49/ Red: Dwi Murdaningsih
Symantec
Symantec

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Symantec mengumumkan Symantec Advanced Threat Protection (ATP). Perusahaan keamanan siber ini meluncurkan program yang dapat mendeteksi dan memulihkan ancaman hanya dengan satu klik, tanpa agen endpoint baru.

Symantec ATP akan menghubungkan aktivitas yang mencurigakan di seluruh titik kontrol dan memprioritaskan kejadian yang paling berisiko. Setelah ancaman yang penting teridentifikasi, ancaman tersebut bisa dengan cepat diamankan dan kasus dapat terblokir.

“Kami memajukan industri bersama Symantec Advanced Threat Protection memberikan pelanggan gambaran lengkap perusahaan mereka dari satu konsol. Sehingga mereka dapat menyaring gangguan dan dengan cepat menemukan dan memulihkan serangan.” ujar Michael A. Brown, president dan CEO, Symantec.

Ancaman-ancaman canggih seperti ransomware, trojan dengan akses jarak jauh, ancaman advanced persistent threats/APT serta serangan zero-day saat ini sedang meningkat. Proses untuk menemukan data ancaman di seluruh endpoint, jaringan dan email gateway yang dilakukan secara manual akan memakan waktu sehingga memberikan waktu yang cukup bagi si penyerang untuk bertindak.

Mengurangi gangguan bagi pelanggan dengan Symantec ATP dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, intelejen ancaman global masif Symantec yang dikombinasikan dengan data pelanggan lokal memberikan perusahaan pandangan yang lebih akurat terhadap ancaman yang memberikan risiko yang lebih besar ke dalam infrastuktur mereka.

Selain itu, Symantec ATP meliputi Symantec Cynic, sandboxing yang berbasis cloud baru dan layanan detonasi payload yang berguna untuk menemukan dan memprioritaskan ancaman-ancaman yang paling canggih saat ini. Hal ini juga meliputi Synapse, kemampuan menghubungkan beberapa titik kontrol yang mengumpulkan aktivitas yang mencurigakan di seluruh endpoint, jaringan, dan email yang memberikan risiko paling besar terhadap organisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement