Selasa 06 Oct 2015 12:28 WIB

Petani Temukan Fosil Mamut di Ladang Kedelai

Rep: MGROL49/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang anak kecil berjalan melewati patung raksasa gajah purba atau mamut.
Foto: Reuters/Tatyana Makeyeva
Seorang anak kecil berjalan melewati patung raksasa gajah purba atau mamut.

REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Petani bernama James Bristle bersama temannya terkejut ketika sedang menggali di ladang kedelai di Michigan Selatan. Mereka menemukan sesuatu yang aneh, tampak seperti tiang raksasa terlapisi lumpur. Usut punya usut, ternyata itu bagian panggul dari mamut, binatang purba seperti gajah yang diperkirakan hidup sekitar 15 ribu tahun lalu.

Penemuan tersebut membawa tim ahli paleontologi dari University of Michigan terjun meneliti kerangka tersebut. Total, dalam seminggu tim tersebut berhasil mendapati 20 persen dari kerangka hewan purba raksasa itu di Washtenaw County Lima Township. Selain panggul, mereka menemukan kerangka tengkorak, dua taring, berbagai macam tulang, seperit tulang rusuk dan kedua tulang belikat.

"Kami berpikir bahwa manusia pernah berada di sini dan mungkin hewan-hewan ini telah diburu dan disimpan dagingnya untuk suatu saat mereka makan kembali," ujar Daniel Fisher, pemimpin tim pengalian, seperti dikutip FoxNews, Sabtu (3/10).

Mamut dan mastodon umumnya berada di Amerika Utara sebelum mereka punah sekitar 11.700 tahun lalu. Sisa-sisa kerangka dari sekitar 300 mastodon dan 30 mamut telah ditemukan di Michigan.

Bristle mengatakan bahwa dia telah membeli lahan baru beberapa bulan yang lalu dan ketika ia menggali tanah itu ia menemukan sebuah objek aneh.

"Ketika cucu saya yang berusia lima tahun datang dan melihat kerangka panggul ini, dia hanya bisa terkejut dan terkagum berdiri di sana dengan rahangnya terbuka lebar sembari menatap kerangka tersebut," ujar Bristle.

Fosil hasil temuan rencananya bakal dibersihkan dan diperiksa para peneliti untuk mencari tanda-tanda aktivitas manusia. Studi dari kerangka tulang ini diharapkan dapat menjelaskan ketika manusia tiba di Amerika yang sampai saat ini masih menjadi topik perdebatan di kalangan arkeolog.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement