REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nokia belum memutuskan akan kembali terjun ke bisnis ponsel karena masih terikat perjanjian dengan Microsoft hingga 2016.
Sejak Microsoft mengakuisi bisnis ponselnya, perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi pabrikan ponsel terbesar itu tidak boleh memproduksi ponsel.
"Kami akan diskusi kemungkinan 'come back' sampai 2016. Kami akan pertimbangkan akan produksi smartphone atau tidak setelah 2016 karena itu batas perjanjiannya," kata Head of Marketing and Communication PT Nokia Solutions and Networks Indonesia Niko Steffanus Sutikno, di Jakarta, Rabu.
Namun, Nokia masih belum benar-benar meninggalkan dunia gadget dengan hadirnya tablet N1 yang hanya rilis di Cina dan Eropa."Kami tidak melanggar (perjanjian dengan Microsoft) karena ini kan tablet, tidak termasuk dalam deal agreement dengan Microsoft," ujar Niko.
"N1 ini baru tes, diproduksi dengan teknologi Nokia, konsep R&D dari kami, tapi manufacturingnya dari partner (rekanan). Belum tahu masuk ke Indonesia atau tidak karena market testingnya di sana (Cina dan Eropa)," jelas Niko.
Nokia yang kini sudah berusia 150 tahun bergerak sebagai dari perusahaan kertas ke kabel, sepatu karet ke TV, kemudian ponsel hingga ke dunia pemrograman.
Saat ini, perusahaan tersebut fokus dalam tiga unit bisnis yang masing-masing bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi, Nokia Networks. Lalu di unit bisnis pemetaan lewat aplikasi HERE serta Nokia Technologies sebagai lisensi teknologi.