Kamis 21 May 2015 13:26 WIB

Telkom Belum Berani Lantunkan 'Dari Sabang Sampai Merauke', Mengapa?

Direktur Network Telkom, Abdus Somad Arief
Direktur Network Telkom, Abdus Somad Arief

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Network Telkom, Abdus Somad Arief mengaku belum berani menyanyikan  lagu 'dari Sabang sampai Merauke', lantaran jaringan serat optik Telkom belum menghubungan wilayah paling barat dan paling timur Indonesia.

''September mendatang proyek Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) tahap dua selesai. Jaringan serat optik Telkom akan menjangkau Merauke. Baru kita berani menyanyikan lagu dari Sabang sampai Merauke,'' Kata Abus Somad Arief pada diskusi 'Broadbad Sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Masa Depan', di Jakarta, Kamis (21/5).

ASA--panggilan Abdus Somad Arief mengungkapkan bahwa Telkom akan terus membangun infrastruktur telekomunikasi di seluruh Indonesia untuk menghadirkan layanan broadband, baik mobile maupun fixed broadband. Layanan broadband merupakan layanan prestisius Telkom yang diberi nama Indonesia Digital Network (IDN).

Program IDN itu mencakup pembangunan jaringan tulang punggung (backbone) berupa jaringan kabel serat optik yang menghubungkan  pulau-pulau utama di seluruh Tanah Air, jaringan kabel serat optik ke rumah-rumah dan gedung-gedung perkantoran dan pemerintahan.  Telkom juga akan membangun jaringan backbone yang menghubungkan Indonesia dengan luar negeri.

"Saat ini, Telkom sudah membangun jaringan backbone sepanjang 77 ribu kilometer kabel serat optik, dan 13,2 juta homepass. Homepass artinya rumah yang sudah dilalui kabel serat optik. Sampai akhir tahun ini, kita akan tambah lima juta homepass sehingga menjadi 18,2 juta homepass," katanya.

Telkom, lanjut ASA, juga membangun jaringan backbone yang menghubungkan Indonesia dengan negara lain. Salah satu proyek yang sedang digarap adalah proyek kabel laut dari Dumai sampai Manado.Dari Dumai, kabel optik jalur internasional akan terus ditarik ke Timur Tengah hingga Eropa. Sedangkan dari Manado akan ditarik terus hingga ke Amerika Serikat.

Ia menyebut jaringan itu sebagai jalur primadona karena selama ini jalur backbone internasional yang melalui Singapura dan Hongkong mampir-mampir. ''Tetapi jalur Dumai-Manado ini akan langsung ke Eropa dan Amerika. Proyek yang diharapkan selesai awal 2017 ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai hub internasional," kata ASA.

Untuk daerah-daerah tertentu, lanjut ASA, Telkom memperkuat jaringan broadband itu dengan menyediakan titik akses WiFi. Saat ini, Telkom  telah memiliki 170 ribu titik akses WiFi di seluruh Indonesia. WiFi itu juga untuk mendukung jaringan wireless yang sekarang gencar dibangun anak usaha Telkom, yakni Telkomsel.

"Untuk mobile broadband, Telkomsel telah membnagun 90,5 ribu BTS, yang 48% di antaranya adalah BTS 3G dan 4G. Telkomsel juga tengah gencar membangun 4G LTE. Saat ini sudah ada 988 BTS 4G," kata ASA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement