REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Nokia telah mengkonfirmasi telah melakukan pembicaraan lanjutan terkait merger dengan Alcatel-Lucent. Kesepakatan merger ini memiliki nilai investasi mencapai 40 miliar dolar AS.
Saat ini di industri telekomunikasi, Nokia sedang mengembangkan infrastruktur jaringan software, hardware, service, maps, dan teknologi tinggi agar mampu berkompetisi. Sementara itu, Alcatel-Lucent memiliki segelintir masalah sejak Alcatel dan Lucent memutuskan untuk merger pada 2006 lalu.
Director of Client Service LexInnova Technologies Aditya Awasthi mengatakan, merger antara Nokia dengan Alcatel-Lucent dapat memberikan perspektif baru di bidang teknologi. Nokia unggul di bidang teknologi komunikasi melalui telepon selular. Sedangkan Alcatel-Lucent fokus pada penguatan sistem teknologinya.
"Saya melihat banyak sinergi yang baik antara dua perusahaan ini," ujar Awasthi dilansir USA Today, Rabu (15/4).
Beberapa tahun ini bisnis Nokia mengalami penurunan karena kalah dengan iPhone dan sejumlah merek Asia lainnya, yang menawarkan harga murah. Nokia belum mau memberikan penjelasan lebih lanjut terkait rencana merger dengan Alcatel-Lucent. Setelah kabar ini beredar, saham Nokia (NOK) turun menjadi 4,46 persen sedangkan Alcatel-Lucent (ALU) justru naik menjadi 8,5 persen.