Ahad 12 Apr 2015 07:33 WIB

Smartwatch Apple Tiruan Laku Keras di Hongkong

Apple SmartWatch
Foto: BBC
Apple SmartWatch

REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Smartwatch Apple merupakan salah satu produk terbaru yang digemari saat ini. Tidak hanya produk asli, barang tiruan alias KW ternyata punya pasar dan penggemarnya sendiri. 

Hal tersebut terbukti dari maraknya arloji pintar asal Tiongkok yang mirip dengan smartwatch Apple dijual di pusat-pusat perbelanjaan. Salah satunya di kota Shenzhen, utara Hongkong.

"Itu (tiruan Apple Watch) mulai dijual di pertengahan Maret dan terus-menerus kehabisan stok," kata salah satu penjual imitasi Apel Watch yang menolak untuk memberikan namanya.

"Rata-rata kami menjual sekitar 40 (smartwatch) per hari. Beberapa pelanggan bahkan membeli lima sekali datang," tambah dia.

Menurut penjualnya, tiruan Apple Watch tersebut dibangun diatas sistem operasi Android yang dapat digunakan tanpa dukungan smartphone. Perangkat tersebut dilengkapi dengan kartu SIM, sehingga dapat melakukan panggilan suara, mengirim pesan singkat dan berselancar di dunia maya.

Imitasi arloji pintar milik Apple tersebut dijual dengan harga 360 yuan atau 58 dolar AS, sekitar seperdelapan lebih murah dari versi aslinya.

Apple Watch sendiri sudah mulai dapat dipesan Jumat (10/4). Namun, nampaknya arloji pintar tersebut kurang mendapat sambutan hangat di Hongkong.

Meskipun tiruan Apple Watch banyak digemari, beberapa orang mengaku tidak terkesan dengan arloji pintar tersebut. "Saya benar-benar ingin membeli yang asli," kata Vikram Jan, seorang pengusaha asal India. "Yang palsu benar-benar buruk," tambah dia.

Para penjual versi imitasi Apple Watch juga berpendapat bahwa perangkat tersebut tidak akan berdampak pada penjualan versi asli Apple Watch.

"Beberapa orang menginginkan versi asli, beberapa orang lainnya memilih versi yang lebih murah. Semua konsumen seperti itu, dan orang yang menginginkan versi yang lebih murah akan membeli produk kami," kata seorang wanita yang menjual tiruan Apple Watch, demikian Reuters.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement