REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kepolisian Beijing, Cina memanfaatkan layanan komunikasi komunikasi pesan suara dan teks ponsel WeChat guna memaksimalkan komunikasi serta layanan kepada masyarakat. Biro Pusat Keamanan Umum Pemkot Beijing, melalui pernyataan resminya menyatakan sekitar 22 orang polisi dari beberapa divisi telah ditunjuk khusus untuk melayani masyarakat melalui WeChat.
"Mereka antara lain adalah polisi lalu lintas, imigrasi, dan pemadam kebakaran yang melayani seluruh warga di seluruh distrik kota," kata pernyataan resmi tersebut.
Masyarakat dapat memberikan pengaduan bahkan saran kepada aparat polisi setempat melalui WeChat. Sebaliknya pihak kepolisian dapat memberikan beragam informasi terkait keamanan publik.
Ping An Beijing, mikroblog resmi Biro Pusat Keamanan Publik Beijing di Weibo (Twitter ala Cina) telah memiliki 9,10 juta orang pengikut sejak diluncurkan pada Agustus 2010 lalu. "Kami akan terus meningkatkan layanan kepada masyarakat melalui beragam saluran komunikasi yang ada," kata pernyataan itu menambahkan.
WeChat adalah layanan komunikasi pesan suara dan teks ponsel yang dikembangkan oleh Tencent di Tiongkok.
Menurut CEO Tencent Ma Huateng pada Maret 2012, WeChat memiliki lebih dari 200 juta pengguna. Pada Januari 2013, memiliki 300 juta pelanggan di seluruh dunia.