Senin 23 Mar 2015 06:30 WIB

Penggemar Game Bosan, Laba Angry Bird Turun 73 Persen

angry birds
Foto: ist
angry birds

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laba 'Angry Bird', salah satu game paling digemari di dunia ini turun drastis. Keuntungan Rovio Entertainment, perusahaan pencipta Angry Bird ini anjlok hingga 73 persen. Penurunan keuntungan ini disebabkan populoaritas permainan ini mulai memudar. Hal ini berpengaruh pada penjualan souvenir seperti mug, kaos mapun mainan yang menurun.

Gammers rupanya sudah mulai beralih pada permainan-permainan baru. Angry Birds dirilis oleh pengembang game asal Finlandia, Rovio Entertainment sebagai sebuah aplikasi yang pertama kali muncul di iPhone tahun 2009 lalu. Sepanjang perjalanannya, games ini diunduh hingga dua miliar kali.

Rovio mengumumkan pendapatan tahun 2014 sebesar 158,3 juta Euro. Pendapatan ini turun dibandingkan 2013 yang mencapai 173,5 juta Euro. Keuntungan juga turun 73 persen menjadi hanya 10 juta Euro saja. Pendapatan dari souvenir turun drastis dari 73,1 juta Euro pada 2013 menjadi hanya 41,4 juta pada 2014 lalu.

Laporan keuangan ini bukan pertanda baik pagi Rovio. Pasalnya, Perusahaan itu sudah mengeluarkan investasi yang besar untuk mengembangkan Angry Bird. Perusahaan itu sudah membuka taman bertema Angry Bird pada tahun 2012 lalu. Film Angry Bird juga akan dirilis pada Juli 2016 mendatang. Alhasil, perusahaan ini sedang mencari cara untuk efisiensi. Perusahaan sudah mengumumkan untuk merumahkan sekitar 130 staf, atau sekitar 16 persen dari total pekerjanya.

Sotirios Paroutis, seorang profesor di bidang menajemen strategi binsis di Warwick Business School mengatakan pengembangan bisnis lain bagi perusahaan yang berbasis pada game memang terlalu optimistis. Namun, hanya mengadndalkan game sebagai sumber pendapatan perusahaan juga terlalu berisiko bagi perusahaan. Menurut dia, dalam upaya menjadi perusahaan hiburan, Rovio mengambil jalan yang cukup berisiko.

"Mengembangkan video game ke bioskop belum tentu berhasil, tapi Rovio mungkin bisa mengembangkan film terutama untuk penonton muda dan pasar Asia dengan menjual Angry Bird sebagai karakternya," ujar dia sepert dikutip the Telegraph. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement