Ahad 01 Mar 2015 12:29 WIB

Indonesia-Malaysia Uji Coba Sistem Pelacak Pesawat

Rep: c02/ Red: Dwi Murdaningsih
Pencarian pesawat MH370 terus dilakukan
Foto: AP Photo/Rob Griffith
Pencarian pesawat MH370 terus dilakukan

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Setahun hilangnya pesawat MH370, untuk pertama kalinya Indonesia dan Malaysia melakukan uji coba sistem pelacak baru pesawat. Sistem tersebut bisa bereaksi terhadap sistuasi tidak normal dilaut terpencil.  Sehingga pihak berwenang bisa mengambil langkah-langkah darurat. Seperti yang terjadi pada pesawat Malaysia Airline MH370. 

Dikutip dari laman News.com, pada sistem pelacakan tersebut, minimum untuk remote  pesawat terbang di atas laut 15 menit dari interval 30 sampai 40 menit.  Selain itu, teknologi baru tersebut dapat meningkatkan monitoring real time pada situasi tidak normal. Deputi Perdana Menteri Australia Warren Truss mengatakan, untuk pertamkalinya dunia menguji  sistem pelacak  baru pesawat melalui langit di atas kawasan laut terpencil.  

Inisiatif dalam sistem baru tersebut dapat beradaptasi dengan teknologi pesawat yang sudah ada. Hampir 90 persen dari pesawat penumpang jarak jauh akan melihat control lalu lintas udara dan merespon lebih cepat.  Sehingga pesawat akan kesulitan untuk menyimpang dari  rencana penerbangan. 

Ketua Airservices Australia, Marsekal Angus Houston menegaskan, sistem pelacak baru pesawat tersebut bukan berarti peluru perak bagi setiap penerbangan.  Sistem tersebut hanya meningkatkan metode terbaru pelacakan pesawat jelang solusi lain dikembangkan.  Katanya, jika pesawat menyim[ang lebih dari 200 meter dari level ditugaskan, atau dua mil laut dari track yang diharapkan, sistem secara otomatis akan memantau pesawat lebih dekat setiap lima menit secara terus menerus. 

Kepala  badan pengawas lalu lintas udara mengatakan,  sistem tersebut adalah langka besar untuk penerbangan dunia. Sehingga kasus hilangnya pesawat seperti MH370 tidak terulang lagi. Ia menyebutkan, kontrak pengawasan dependen (ADSC) teknologi otomatis akan dimulai pada pelayanan lalu lintas udara di timur kota Brisbane.  

Setelah itu akan diperluas ke Melbourne di selatan negara tersebut. Kemudian Indonesia dan Malaysia akan menjadi negara selanjutnya untuk diujicoba sistem pelacak pesawat. Beberapa  pesawat dengan penerbangan jarak jauh akan menggunakan sistem tersebut. Termasuk pesawat berbadan lebar seperti Boeing 380, 777, 340, dan 350. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement