REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Berkembangnya teknologi komunikasi jenis telepon genggam bak air bah yang sulit dibendung. Dari waktu ke waktu produsen terus bersaing seolah ingin menunjukan bahwa produknya lah yang paling canggih.
Tak hanya bersaing dalam hal penampilan dan kelengkapan fitur saja, persaingan harga pun menjadi senjata andalan agar dengan mudah ponsel yang diproduksi bisa diterima di hati konsumen. Ponsel asal negeri Cina contohya, meski penampilannya cukup menggoda dengan fitur-fitur yang menarik, tetapi harga di pasaran sangat lah terjangkau.
Sederet nama pabrikan asal Negeri Tirao Bambu seperti Huawei, Oppo, Lenovo dan terakhir Xiaomi nampaknya sudah cukup akrab di telinga kita. Bahkan di konter-konter kecil pun sering kita melihat jenis ponsel tersebut terpajang di etalase.
Selain mudah didapat, harga yang terjangkau membuat setiap kalangan masyarakat dengan mudah bisa memilikinya. Tak heran jika ponsel produk negara tersebut mampu mengusai sebagian besar pasar Indonesia.
"Hingga saat ini ponsel produk Cina sudah menguasai 85 persen pasar Indonesia," Terang Ketua Asosiasi Importir Seluler Indonesia, Eko Nilam kepada Republika, saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Selasa (13/01) malam.
Dari tahun lalu yang hanya menguasai 60 persen pasar ponsel Indonesia, peningkatan tersebut menjadi bukti nyata peminat telepon genggam produk China sangat tinggi di bumi pertiwi ini. Yang tak kalah mencengankan adalah dari total impor sekitar 120 juta unit seluler di tahun 2014, menurut Eko, sekitar 100 juta unitnya adalah ponsel produk China.
"Total impor di tahun 2014 itu mencapai 120 juta ponsel. Dari kesemuanya, hanya sekitar 20 juta yang bukan seluler buatan China," katanya.
Menurut Eko, ada tiga faktor yang menyebabkan ponsel pabrikan Cina itu tetap tinggi peminatnya meski dari segi kualitas masih di bawah produk lain seperti Samsung, Sony atau pun iPhone. Ke tiga faktor itu yang utamanya adalah harga yang sangat terjangkau.
Faktor berikutnya adalah tampilan yang tak kalah cantik serta elegan. Sementara faktor terakhir terletak pada fitur yang tak kalah lengkap juga tak kalah canggih.