REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Penelitian mengenai apakah Ipad atau komputer membantu anak-anak belajar matematika lebih baik telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Penelitian Australia (ARC).
Professor Thomas Lowrie dan rekan-rekannya dari University of Canberra (UC) telah mendapatkan dana sebesar $ 428,484 (sekitar Rp 4 miliar lebih) untuk menyelidiki bagaimana pelajar sekolah dasar dan menengah di Australia memproses pembelajaran matematika di era digital seperti sekarang ini.
Proyek ini dinilai penting karena sistem ujian NAPLAN (ujian untuk mengetahui kemajuan siswa di Australia per kelas tertentu) akan dilakukan secara online mulai tahun 2016.
Professor Thomas Lowrie mengatakan timnya ingin mengetahui apakah menggunakan teknologi akan mempengaruhi performa anak-anak sekolah yang biasanya menyelesaikan soal matematika menggunakan kertas.
"Soal-soal matematika ini sekarang hanya bisa dilihat di layar Ipad atau komputer." kata Professor Lowrie.
"Ini disebabkan sekarang kita bisa melakukan hal tersebut, teknologi telah memungkinkan hal itu terjadi."
"Juga pengujian di seluruh dunia sekarang terus bergerak ke arah digital atau online, dimana anak-anak akan menggunakan komputer untuk mengerjakan soal, bukan lagi menggunakan kertas." tambah Lowrie.
Professor Lowrie berharap penelitian ini bisa digunakan untuk membantu membuat kerangka pendidikan matematika di masa depan.
"Yang kami lakukan adalah untuk mengetahui dari dini, apakah proses penyelesaian tugas matematika ini berbeda antara menggunakan komputer dan menggunakan kertas."
Proyek penelitian ini merupakan salah satu penelitian yang disetujui oleh Dewan Riset Australia. Secara keseluruhan ARC menyetujui 941 penelitian di seluruh Australia bernilai $ 354 juta.