Ahad 24 Aug 2014 03:47 WIB

Satelit Galileo Salah Orbit

Rep: c72/ Red: Agung Sasongko
Satelit Galileo
Foto: satellite
Satelit Galileo

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS --  Dua buah satelit Galileo yang akan digunakan sebagai satelit Global Positioning System (GPS) Amerika versi Eropa sempat mengalami penerbangan dengan orbit yang salah.

Namun kedua satelit yang diluncurkan pada Jumat (22/08) tersebut saat ini sudah dalam pengendalian, ucap juru bicara European Space Agency (ESA) seperti yang dilansir dari BBC pada Ahad (24/08). Agen tersebut  saat ini sedang memeriksa penyebab dari keanehan tersebut.

“Dari hasil pemeriksaan, setelah kedua satelit tersebut berpisah dengan roket peluncurnya, satelit tersebut terpantau berada pada orbit yang tidak sesuai dengan orbit yang direncanakan,” ucap juru bicara lauch service provider Arianespace.

“Kedua satelit tersebut berada pada orbit yang lebih rendah dari yang seharusnya, tim kami saat ini sedang memperlajari mengenai dampak  dari kesalahan ini terhadap kondisi satelit,” ucapnya.

Kedua satelit yang bernama Doresa dan Milena tersebut diluncurkan pada Jumat (22/08) menggunakan roket Soyuz, peluncuran kedua satelit tersebut sempat ditunda selam 24 jam karena cuaca buruk. Selain itu setelah rencana peluncuran juga sempat mengalami penundaan beberapa tahun, akhirnya saat ini rangkaian satelit Galileo tersebut telah mencapai penyebaranya secara penuh.

Selanjutnya pada 2017 ESA berharap dapat meluncurkan satelit sebanyak 26 buah. European Union (EU) saat ini telah melakukan investasi satellite navigation project senilai USD 1 milyar. EU meyakini bahwa Galileo akan membawa dampak yang signifikan terhdap perekonomian di Eropa. Hal ini dapat terwujud karena pelaku bisnis dapat memperoleh data waktu dan lokasi secara tepat dari satelit tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement