Senin 04 Aug 2014 10:31 WIB

Tiongkok Blokir Antivirus Symantec dan Kaspersky

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: M Akbar
Kaspersky
Foto: commons.wikimedia.org
Kaspersky

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Lembaga pengadaan barang pemerintahan Tiongkok kembali membatasi penggunaan teknologi asing di negara tersebut. Kali ini, Tiongkok memblokir dua vendor anivirus, yaitu Symantec dari Amerika Serikat (AS) dan Kaspersky Lab dari Rusia.

Kantor berita People's Daily di Tiongkok melaporkan di Twitter resmi mereka bahwa pemerintah telah mengeluarkan kedua perusahaan asing tersebut dari daftar pemasok perangkat lunak sistem keamanan Tiongkok.

Tweet kedua mengatakan bahwa kantor pengadaan pemerintah telah menyetujui penggunaan lima merek perangkat lunak antivirus yang seluruhnya merupakan perusahaan lokal, yaitu Qihoo 360 Technology Co (QIHU.N), Venustech, CAJinchen, Beijing Jiangmin, dan Rising.

Dilansir dari Reuters, Senin (4/8), perwakilan Symantec sejauh ini tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar. Juru bicara Kaspersky, Alejandro Arango mengatakan pihaknya terus melakukan pembicaraan dengan pihak berwenang Tiongkok.

"Kami sedang mendiskusikannya dengan pihak berwenang tentang hal ini. Terlalu dini untuk mengonfirmasikan rincian tambahan," ujarnya.

Laporan ini muncul setelah Beijing akhir pekan lalu memperbaharui situs pemerintah yang berisi daftar vendor teknologi yang akan digunakan oleh pemerintah pusat.

Laporan ini adalah tanda terbaru bahwa Beijing berniat mempromosikan penggunaan produk teknologi informasi dalam negeri setelah mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS, Edward Snowden menyuarakan keprihatinannya mengenai program pengawasan sistem data asing.

Ketegangan Washington dan Beijing juga telah meningkat tahun ini setelah AS mendakwa tentara Tiongkok atas tuduhan spionase cyber. Perusahaan-perusahaan AS lainnya, termasuk  Cisco Systems Inc (CSCO.O), International Business Machines Corp (IBM.N), dan Microsoft Corp (MSFT.O) juga menghadapi ancaman yang sama dengan Symantec dan Kaspersky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement