REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Operator seluler PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) menyatakan berminat untuk mengikuti tender frekuensi blok 3G yang akan digelar pemerintah sebagai upaya serius mengembangkan layanan data dan terus bermain di pasar seluler Tanah Air.
"Kami siap memanfaatkan peluang untuk menambah spektrum. Jika ada peluang dibuka, tentu kita ikut," kata President Director Tri Indonesia Rajiv Sawhney, di Jakarta, Jumat.
Menurut Rajiv, Tri juga bahkan siap menggelar Long Term Evolution (LTE) jika pemerintah menerbitkan regulasi keluar akhir tahun 2014 ini.
Ketertarikan Tri untuk ikut tendeer tambahan blok 3G juga disampaikan Direktur Intercarier, Government and Regulatory Relations Tri Indonesia Chandra Aden.
"Kita butuh tambahan spektrum karena dilihat perbandingan bandwidth dan pelanggan, Tri sudah pantas mendapatkan tambahan frekuensi. Tetapi belum bisa diungkap berapa blok yang akan dibidik dari yang ditawarkan pemerintah," ujarnya.
Chandra menambahkan, perseroan baru saja usai menggelar uji coba LTE terbatas di Yogyakarta dan Bali dengan hasil yang memuaskan.
"Kalau benar pemerintah keluarkan regulasi FDD LTE akhir tahun ini, kita siap gelar di 1.800 MHz," ujarnya.
Ia menambahkan masalah menggelar LTE juga harus dilihat dari sisi ekosistem terutama masalah perangkat ke konsumen yang harganya masih mahal.
"Kalau bicara teknologi, operator selalu siap," katanya.
Berdasarkan catatan, Tri sekarang telah memiliki sekitar 40 juta pelanggan dimana 70 persen adalah pelanggan data.
Tri saat ini menduduki frekuensi 10 MHz di 1.800 MHz untuk 2G dan 10 MHz di 2,1 GHz untuk 3G.
Pemerintah sendiri akan menggelar tender blok 3G dengan melepas blok 11 dan 12 pascamenyelesaikan migrasi Smart Telecom dari 1.900 MHz.