REPUBLIKA.CO.ID,NEWCASTLE -- Rumah sakit Freeman, di Newcastle menggunakan robot untuk membantu operasi kanker. Robot setinggi 2 meter, lebar 1,5 meter dan memiliki empat 'tangan' ini bernama Da Vinci.
Da Vinci digunakan untuk membantu dokter bedah mengoperasi pasien aknker dengan hasil yang labih baik. Robot seharga 2 juta pounsterling (atau sekitar Rp 32 miliar) ini mampu menjangkau bagian jaringan yang sulit dijangkau oleh ahli bedah biasa.
Ahli bedah menggunakan dua jarinya untuk menggerakkan tangan robot dan mengendalikan instrumennya. Ahli bedah bisa meminjam tangan dari robot ini untuk memotong, dan membedah jaringan yang ada di dalam, dan sulit dijangkau melalui operasi biasa. Ketangkasan robot ini memungkinkan dokter bedah bekerja dengan lebih rapi dan presisi.
Kordinator robot Da Vinci Paul Renforth mencontohkan operasi tumor laring yang terletak di bagian belakang lidah akan lebih mudah dilakukan dengan bantuan robot. Robot bisa menjangkau bagian yang sulit dan tertutup ini dengan lebih mudah. Normalnya, operasi di lidah bagian belakang dilakukan dengan memisahkan rahang bawah. Selanjutnya, operasi dilakukan dari samping.
"Anda bisa memutar instrumen ini hingga 360 derajat sehingga robot bisa lebih tangkas dari manusia," ujar Renforth kepada Guardian.
Usai operasi, semua instrumen yang menempel di tangan robot diambil dan disterilkan mengunakan autoklaf. Setelah dibersihkan, alat ini digunakan pada apasien berikutnya. Alat digunakan 10 kali sebelum dibuang. Operasi oleh robot ini biasanya digunakan untuk jenis operasi kanker lantaran ahli bedah bisa melihat jaraingan dengan lebih detail. Robot telah digunakan untuk membantu operasi kanker seperti paru-paru, tenggorokan, prostat, kandung kimih, limpa dan usus besar.
Pada akhir tahun ini, rencananya ginekolog akan menggunakan robot ini untuk operasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
