Kamis 08 May 2014 17:07 WIB

'Pinocchio Rex', Jenis Dinosaurus Baru Asal Cina

Kerangka Tyrannosaurus.
Foto: Wikipedia
Kerangka Tyrannosaurus.

REPUBLIKA.CO.ID, CINA -- Nama panggilannya mungkin terdengar lucu, "Pinocchio rex", tapi jangan menertawakan sepupu dinosaurus pemakan daging terkenal T. rex yang aneh dan bermoncong panjang ini karena bisa memakan Anda hidup-hidup.

Para ilmuwan pada hari Rabu mengidentifikasi anggota baru keluarga Tyrannosaurus rex, makhluk buas bernama Qianzhousaurus sinensis yang panjangnya mencapai 9 meter dan hidup di Cina di akhir jaman dinosaurus. Qianzhousaurus hidup sekitar 66 juta tahun lalu, tidak lama setelah asteroid yang diyakini berukuran selebar 10 km menghantam bumi dan memusnahkan dinosaurus dan makhluk lainnya.

 

Dinosaurus ini berbeda dalam beberapa hal dari anggota kelompok dinosaurus karnivora yang dikenal dengan tyrannosaurus, terutama karena mereka mempunyai tengkorak yang lebih panjang daripada T. rex.

 

"Ini adalah generasi baru tyrannosaurus, dengan moncong yang lebih panjang dan  banyak tanduk di tengkoraknya, sangat berbeda dari tengkorak T. rex yang bermoncong pendek, tegap, dan berotot. Jadi tyrannosaurus bervariasi secara ekologis daripada yang kita kira," ujar ahli paleontologi Steve Brusatte dari University of Edinburgh di Scotland, salah satu peneliti.

 

Moncongnya yang lebih panjang membuat para peneliti memberikan nama "Pinocchio rex," terinspirasi dari boneka kayu yang bermimpi menjadi manusia tapi hidungnya bertambah panjang setiap kali ia berbohong. "Moncong yang panjang mengingatkan kami pada Pinocchio dan hidung panjangnya, jadi Pinocchio rex sepertinya nama yang cocok," kata Brusatte.

 

Dua fosil dinosaurus dengan moncong panjang ditemukan sebelumnya di Mongolia tapi kedua specimen tersebut masih remaja.

 

Brusatte mengatakan tidak jelas apakah moncong panjang yang ditemukan pada spesimen tersebut akan hilang ketika mereka sudah menjadi dewasa.

 

"Fosil terbaru menutup perdebatan ini karena panjangnya dua kali lebih panjang daripada dua spesimen Mongolia dan jauh lebih dewasa, dan masih mempunyai moncong panjang dan tanduk yang aneh. Jadi fitur ini bukan fitur anak-anak atau remaja, tapi fitur khas dari sub-kelompok tyrannosaurus bermoncong panjang yang tidak biasa ini," kata Brusatte.

 

sumber : VOA Indonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement