REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Google Inc telah memperkenalkan satu set bingkai kacamata dengan resep dokter dan kacamata yang terhubung dengan internet dalam sebuah foto untuk menarik lebih banyak minat sebelum diluncurkan secara massal di Amerika Serikat akhir tahun ini.
Google juga mengumumkan kesepakatan dengan Vision Service Plan, penyedia asuransi kesehatan optik terbesar di AS, yang memungkinkan konsumen untuk mendapatkan lensa resep yang khusus dibuat untuk Google Glass.
Dengan layar elektronik seukuran perangko dipasang di pinggir bingkai kacamata, Google Glass bisa merekam video, mengakses email, memberikan petunjuk arah lalu lintas dan mengambil informasi dari web bila disambungkan tanpa kabel ke ponsel pengguna.
Glass yang tersedia sekarang mempunyai pita titanium yang bertumpu pada hidung pengguna, menyerupai sepasang kacamata tanpa lensa dan mengundang olokan - mulai dari parodi di acara “Saturday Night Live” sampai sebuah blog yang populer mengolok-ngolok pemakai Google Glass.
Website Google pada hari Senin menunjukkan koleksi baru yang terdiri dari empat bingkai yang berbeda, dengan model “Bold” dan “Curve”, tersedia masing-masing dengan harga $225, dan beberapa kacamata hitam masing-masing dengan harga $150. “Koleksi baru ini memberikan definisi baru bagi kacamata pintar,” kata Google dalam sebuah pernyataan seperti dilansir VOA.
Google mengatakan telah melatih beberapa spesialis mata di New York, San Francisco dan Los Angeles untuk menggabungkan perangkat tersebut dan bingkai khusus Google Glass dengan lensa resep. Konsumer yang mempunyai asuransi Visual Service Plan, VSP Vision Care, bisa meminta penggantian biaya pembelian bingkai khusus Google Glass dengan skema asuransi yang disediakan, kata Google.
Juru bicara Google mengatakan ada kesepakatan finansial untuk kemitraan dengan VSP, tapi menolak untuk memberikan detil. Google Glass saat ini tersedia dalam jumlah terbatas untuk pengguna awal di AS dengan harga $1.500, harga yang menurut Google akan lebih murah ketika Google Glass untuk konsumen dijual bebas ke khalayak umum akhir tahun 2014.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
