REPUBLIKA.CO.ID, Samsung dilaporkan batal menggunakan pemindai iris mata sebagai sensor pembuka smartphone Samsung Galaxy S5. Teknologi tersebut urung digunakan lantaran dianggap tidak efektif.
"Diantara berbagai sensor biometrik yang sedang diuji untuk Galaxy S5, Samsung akhirnya menjatuhkan pilihan pada pemindai sidik jari daripada pemindai sidik iris," kata sumber yang tak ingin disebutkan namanya seperti dilansir Phone Arena (21/1).
"Siapa yang ingin menempatkan perangkat mereka ke dekat mata ketika sedang berada di bioskop atau saat baru bangun tidur," tambah sumber tersebut.
Di atas kertas, teknologi pemindai mata ini memang terdengar keren tapi sulit untuk diaplikasikan secara langsung. Pemindai iris ini juga dianggap kurang praktis ketika berada disituasi tertentu, seperti ketika sedang mengemudi.
Menariknya, meski meniru teknologi Apple, perusahaan asal Korea Selatan ini mengintegrasikan langsung pemindai sidik jarinya pada layar dan bukan pada tombol khusus. Apple sebelumnya sudah menggunakan teknologi pemindai sidik jari sebagai pembuka kunci yang tersemat di bawah tombol home.
Selain Samsung, vendor asal Korea lainnya, LG, juga dikabarkan tengah mengembangkan sistem pemindai sidik jari pada perangkat terbarunya. Jika benar, tentu ini menjadi sebuah tren tersendiri di dunia Android yang membuntuti jejak Apple.
"Untuk memungkinkan pengenalan iris pada smartphone, diperlukan kamera tambahan yang dirancang khusus untuk mengidentifikasi mata. Kamera ini membuat smartphone menjadi lebih besar karena akan ada tiga modul kamera. Dan karena kamera yang dibutuhkan lebih panjang tentu tidak bisa menggunakan desain yang sama seperti model sebelumnya," sumber melanjutkan.