Senin 10 Jun 2013 19:18 WIB

Dua dari Tiga Software Bajakan di Indonesia Terinfeksi Malware

Rep: Yulianingsih Yulianingsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Malware. Ilustrasi.
Foto: blog.microtech
Malware. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hati-hati membeli software bajakan. Microsfot Indonesia, berdasarkan Computer Security Study yang dilakukan di awal  2013, menyatakan 2 dari 3 komputer yang menggunakan software bajakan positif terinfeksi malware.

"Akibatnya bisa fatal bagi para pengguna software bajakan tersebut. Karena beberapa jenis malware akan memudahkan hacker mengambil webcam konsumen dan mengendalikannya dari jarak jauh," ujar Sudimin Mina, Genuine Initiative Software Director Microsoft Indonesia di sela-sela kampanye  "Keep It Real" di Festival Komputer Indonesia 2013 di Yogyakarta, Senin (10/6).

Menurutnya, hal itulah yang banyak menyebabkan foto-foto orang ternama beredar di internet tanpa disadari. Bahkan peretas kata Sudimin, bisa mengetahui keluarga dan kondisi rumah konsumen pengguna software bajakan tersebut melalui webcam milik pengguna.

Selain itu kata dia, virus dari software bajakan tersebut bisa merusak, membekukan dan bahkan menghilangkan semua data konsumen yang ada di komputer. Kasus ini sering terjadi tanpa disadari konsumen sendiri.

Software bajakan kata dia, juga memungkinkan hacker mencuri password konsumen dan mengambil alih rekening bank konsumen. "Itu mengapa banyak sekali terjadi kejahatan perbankan melalui teknologi informasi. Karena di software bajakan itu sering ditanam malware yang fungsinya mengambil alih data konsumen," tegasnya.

Ironisnya kata dia, beberapa software bajakan bahkan dapat mengganti hard disk asli konsumen dengan salinan yang tidak resmi. Ini artinya kata dia garansi pabrikan komputer konsumen menjadi tidak valid. Software bajakan lanjutnya, juga dapat digunakan untuk menyebarkan virus dari komputer konsumen tanpa sepengetahuan konsumen.

Karena bahayanya sofware bajakan tersebut kata dia, Microsoft Indonesia gencar melakukan kampanye "Keep It Real" di beberapa kota termasuk Yogyakarta. Melalui kampanye ini diharapkan, kesadaran masyarakat tentang bahaya dari penggunaan software bajakan semakin tinggi.

Selain di Yogyakarta, Kampanye Keep It Real juga diadakan di 6 kota besar lain di Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Kampanye ini dilakukan  selama  Mei sampai dengan Juni 2013.

Untuk kampanye ini, Microsoft Indonesia membuka booth yang berlokasi di mall-mall IT terbesar di masing-masing kota dan di pameran komputer

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement