REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- HP printer kampanyekan program "Anti Counterpied" menyusul maraknya tindakan pemalsuan tinta asli merk HP. Tindakan ini dilakukan karena aksi pemalsuan produk tinta HP yang mulai meresahkan.
Beberapa penjual nakal memalsukan tinta HP dengan membuat kemasan dan bentuk yang sama dengan produk aslinya. Produk palsu ini dijual dengan harga yang hampir sama dengan harga aslinya.
"Salah satu cara yang kita lakukan adalah dengan mengedukasi end user kita, bagaimana cara membedakan produk asli dan palsu," kata Dewi Pusporini, Marketing Development Inkjet PT Hewlett-Packard Indonesia.
Kerugian yang ditimbulkan menurut Dewi cukup berdampak besar. Kerugian ini terutama pada citra merk HP sebagai penghasil tinta. "Dalam arti kata banyak constumer yang merasa itu adalah produk HP tapi ternyata bukan. Banyak konsumen yang nggak aware dengan hal ini ketika membeli," katanya usai media workshop di Menara Utara, Jakarta.
Tindakan serupa ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Dewi mengungkapkan, kasus seperti ini banyak terjadi di negar-negara berkembang. Utamanya banyak terjadi di kawasan Asia. Diantaranya adalah di India, Cina, Thailand, dan Filipina. Kasus terbanyak terjadi di India.
Meski mengetahui banyak terjadi kasus pemalsuan, HP sendiri tidak bisa menindak lebih lanjut penjual-penjual nakal tersebut. "Karna kita menganggap hal-hal seperti itu sensitif dan spt itu sensitif dan concidential," tambah Dewi.