REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Turis antariksa pertama dunia, Dennis Tito, akan membuat sejarah lagi, kali ini dengan mengirimkan misi ke Planet Mars.
Multijutawan Amerika yang pada 2001 membayar 20 juta dolar AS untuk naik pesawat luar angkasa Soyuz milik Rusia ke Stasiun Antariksa Internasional (International Space Station/ISS) itu mengungkapkan rencana peluncuran misi berawak pertama ke Mars pada Januari 2018.
"Tujuannya untuk mengirimkan dua orang, tapi mengizinkan semua orang mengikuti perjalanan itu," kata Tito dalam konferensi pers di National Press Club di Washington, Rabu (28/2).
"Tujuan ini menantang, tapi bisa dicapai," katanya seperti dikutip Kantor Berita RIA Novosti.
Misi yang disebut "Inspiration Mars" itu akan bermula pada 5 Januari 2018, saat dua awak, suami-istri astronot, menaiki pesawat antariksa sebagai warga biasa untuk memulai perjalanan pulang pergi selama 501 hari untuk melintasi 160 kilometer permukaan Mars.
Tidak ada jadwal untuk mendarat atau mengorbit, gaya ekspedisi "Lewis and Clark" kata Tito. Awak akan menggunakan pengaruh gravitasi Mars untuk membawa kendaraan ruang angkasa berbalik kembali ke Bumi.
"Pelintasan dirancang berisiko rendah. Tanpa manuver propulsif kritis, tidak masuk ke atmosfer Mars dan tak ada pertemuan dan penambatan," katanya.
Tito dan timnya akan melakukan proyek itu sebagai usaha privat nirlaba di bawah payung Yayasan Inspirasi Mars (Inspiration Mars Foundation) miliknya.
Menurut para ahli, risiko yang ada bisa menyebabkan masalah besar termasuk keamanan awak dari radiasi kosmik dan pendeknya tenggat menuju peluncuran.
"Proyek ini sangat ambisius, khususnya melihat kerangka waktunya," kata Graham Candler, profesor di Department of Aerospace Engineering and Mechanics di University of Minnesota.
"Anda akan melalui pengurangan masa tulang, otot-otot harus dikondisikan kembali, jadi Anda mesti berlatih keras dan itu membutuhkan ruang," kata Candler.
Selain itu juga ada faktor psikologis. "Tak banyak orang yang secara mental tahan dengan perjalanan ini, setahun setengah di setiap arah," tambah dia.
"Tujuan utama kami adalah menjaga awak tetap hidup dalam misi selama setahun setengah," kata Dr. Jonathan Clark, Kepala Petugas Medis Inspiration Mars Foundation. Ia menambahkan, pelaksana proyek akan berkonsultasi dengan NASA terkait perlindungan radiasi.
Calon astronot juga akan menghadapi proses penyaringan ketat yang akan dilakukan enam sampai 12 bulan ke depan.
Tito, yang menghabiskan delapan hari di antariksa pada 2001, mengatakan, secara pribadi dia menyediakan pendanaan dua tahun dengan uangnya sendiri untuk mempertahankan proyek Mars.
Dia tidak menyebut biaya keseluruhan tapi berharap pendanaan proyek itu berasal dari dana privat atau sumbangan. "Jelas ada risiko tekait dengan misi ini. Tapi ini adalah risiko yang harus dihadapi Amerika untuk memajukan pengetahuan, pengalaman dan posisi," katanya.