Rabu 13 Feb 2013 09:26 WIB

Microsoft Siapkan Jurus Perangi Pembajakan Software

Software keluaran Microsoft. Ilustrasi.
Foto: nytimes
Software keluaran Microsoft. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pembajakan software di Indonesia bisa dibilang sangat menggurita. Selain distribusi penjualan yang luas, kesadaran masyarakat mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) mengenai pembajakan software masih minim. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ini, tentu saja Microsoft merasa dirugikan.

Microsoft mungkin boleh berbangga hati karena pangsa pasar di Indonesia tahun lalu mencapai 97%. Namun, di balik dominasi tersebut, tersimpan sebuah ironi bahwa hanya 10% yang memiliki lisensi atas produk-produknya, baik itu Windows maupun Office.

"Pengguna komputer di Indonesia tidak sadar bahwa software bajakan tidak hanya merugikan kami, tetapi juga mereka sendiri," ujar Andreas Diantoro, Presiden Direktur Microsoft Indonesia di sela peluncuran produk Microsoft Office 365 Home Premium, di Jakarta, Selasa (12/2).

Menurut Andreas, saat ini banyak produsen software bajakan memasukan malware (program jahat) yang bisa mendeteksi segala aktivitas penggunanya, mulai dari browsing hingga transaksi online. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat software tersebut sudah di-crack oleh pelaku.

"Saking canggihnya, melalui malware tersebut, mereka juga bisa mengoperasikan komputer dari jarak jauh, termasuk merekam aktivitas webcam seseorang," ungkapnya.

Adapun ancaman dari software bajakan tersebut bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, Andreas mengklaim pihaknya telah memiliki video yang memaparkan segala aktivitas kejahatan tersebut yang menjadi bagian dari program kampanye anti pembajakan Microsoft selanjutnya.

"Yang pastinya nantinya kami akan sosialisasikan mengenai hal ini kepada publik, agar mereka paham mengenai bahaya dari software bajakan," tandasnya.

sumber : jeruknipis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement