Jumat 13 Jul 2012 09:59 WIB

IBM Rilis Collaborative Lifecycle Management

Collaborative Lifecycle Management
Collaborative Lifecycle Management

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--IBM memperkenalkan sebuah versi baru dari solusi peranti lunaknya yang terintegrasi, Collaborative Lifecycle Management (CLM), yang dilengkapi kemampuan pengelolaan desain yang sudah diperluas.

Peranti lunak ini dapat membantu pelanggan membuat aplikasi peranti lunak secara lebih cepat dan dengan kualitas yang lebih baik di berbagai lingkungan pengembangan, termasuk cloud, mobile dan sistem-sistem rumit lainnya.

Solusi CLM ini dibangun pada platform pengembangan terbuka IBM – Jazz – serta memadukan IBM Rational Requirements Composer, IBM Rational Team Concert, dan IBM Rational Quality Manager dalam sebuah solusi yang mudah diinstal dan digunakan.

Peranti lunak CLM yang baru ini memastikan bahwa rancangan piranti lunak terintegrasi dengan daur hidup pengembangan aplikasi peranti lunak lainnya. Dengan demikian, tim-tim pengembang akan dapat berkolaborasi secara lancar dalam merancang dan mengembangkan piranti lunak dengan para pemangku kepentingan perusahaan.

Menurut hasil awal dari penelitian yang diadakan IBM Institute for Business Value Global Study tentang penghantaran peranti lunak, lebih dari tiga per empat perusahaan yang berpartisipasi menyatakan bahwa mereka tidak siap menghadapi tren-tren teknologi penting yang mempengaruhi daya saing mereka.

Tren-tren ini meliputi proliferasi perangkat bergerak, kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya berbasis awan untuk mewujudkan fleksibilitas dan penghematan, serta meningkatnya jumlah produk-produk pintar dengan piranti lunak tertanam. Di lain pihak, 50 persen responden mengatakan bahwa penghantaran piranti lunak yang sukses penting untuk meningkatkan daya saing mereka, dan baru 25 persen yang saat ini memanfaatkannya.

“Dilema yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah pentingnya penghantaran yang cepat dan pengendalian dalam proses pengembangan piranti lunak,” tutur Nina K. Wirahadikusumah, Country Manager IBM Software.

Ia menambahkan harus ada keseimbangan antara kebutuhan akan kecepatan dan kegesitan dengan kepengaturan yang lebih baik.  ''Untuk mengelola biaya dan kualitas, mentaati regulasi, menjamin keamanan dan mencapai tingkat prediktibilitas keuangan tertentu,” ujar Nina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement