REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nokia mengumumkan rencananya mengakuisisi perusahaan spesialis imaging (pecitraan/gambar) kelas dunia, Scalado AB, berikut teknologi dan kekayaan intelektualnya.
Akuisisi itu untuk membantu dalam peningkatan kemampuan kamera pada perangkat Nokia Lumia, kata Nokia dalam pernyataannya di nokia.com.
"Nokia sudah bekerja dengan Scalado lebih dari sepuluh tahun dan mereka berkontribusi banyak bagi keunggulan aplikasi imaging kami," kata executive vice president smart devices di Nokia, Jo Harlow.
Transaksi itu memungkinkan Nokia mengkombinasikan keunggulan perangkat kamera Nokia dengan keahlian imaging Scalado, membantu orang mengambil gambar dan mengabadikan moment dan emosi dengan banyak cara berbeda, kata Harlow.
Pabrik Scalado di Lund, Swedia, akan menjadi fasilitas kunci perangkat lunak imaging Nokia untuk ponsel pintar, menambah fasilitas Nokia yang ada di Espoo dan Tampere, Finlandia.
"Ini sebuah peluang yang bagus untuk banyak orang kami menunjukkan keahlian mereka dalam imaging dan untuk melanjutkan membangun masa depan," kata CEO Scalado AB Hakan Persson.
Proses akuisisi Scalado oleh Nokia diperkirakan akan selesai pada kuartal ketiga tahun ini.
Entah sedang menjalankan strategi apa, selain membeli Scalado, di sisi lain Nokia juga menjual Vertu, anak usahanya yang bergerak dalam bisnis ponsel mewah.
Nokia menjual Vertu kepada EQT VI, bagian dari sebuah grup ekuiti swasta di Eropa Utara.
Nokia percaya penjualan itu merupakan pilihan tepat untuk langkah kedepan perjalanan Vertu dalam memberikan keunggulan, memungkinkan merk itu untuk fokus pada peningkatan peluang-peluang untuk tumbuh dalam kategori mewah, kata Nokia.
"Dengan brand kuatnya, kepemimpinan dalam kategorinya yang tidak diragukan dan prospek pertumbuhan yang menarik, Vertu cocok dengan strategi investasi EQT Vi," kata Partner di EQT Partner, Penasihat Investasi untuk EQT VI, Jan Stanlberg.
Vertu mempunyai kantor pusat di Church Crookham, Inggris, dan mempekerjakan sedikitnya 1.000 orang di seluruh dunia.
Dengan transaksi yang mungkin selesai dalam semester kedua tahun ini itu, Nokia selanjutnya akan menjadi pemegang saham minoritas, hanya 10 persen, di Vertu.