REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Geger sedot pulsa yang menghebohkan industri seluler rupanya tidak dengan sendirinya mematikan demand terhadap konten. Permintaan akan konten seluler tetap tinggi, namun karena kasus sedot pulsa banyak operator yang enggan merilis konten-konten baru.
''Sebenarnya demand terhadap konten tetap tinggi. Sekalipun ada heboh kasus sedot pulsa, aktivasi konten tetap ada,'' kata GM Content & Application XL, Revie Sylviana Andriani Dewi, di Jakarta, Kamis (12/3). Mereka yang membutuhkan konten inilah yang tak terusik dengan kasus sedot pulsa.
Perkembangan teknologi ponsel menjadi salah satu faktor yang mendorong kehadiran para pengguna konten ini. Mereka ini benar-benar membutuhkan konten. Jumlahnya, dalam pandangan Revie, sangat besar.
Revie mengakui bahwa kasus sedot pulsa telah memukul industri. Tidak hanya industri telekomunikasi, kalangan agregator dan pengembang konten ikut terpukul karena kasus itu. Dampaknya revenue di sektor value added service (VAS) menurun drastis.
Namun demikian, kata Revie , 'trauma' publik atas kasus sedot pulsa bersangsur-angsur mulai pulih. Ia menunjuk kalangan pengguna konten masih tetap memanfaatkan konten yang disediakan kalangan operator. '' Saat ini grow back telah mencapai 30-an persen, kita berharap kepercayaan publik segera pulih,'' kata Revie.
Berkaitan dengan trauma tadi, industri dan para pemangku kepentingan tengah melakukan kampanye agar trauma publik bisa dipulihkan kembali. ''Peluncuran kotagames merupakan bagian dari kampanye ini,'' katanya.
Mulai membaiknya bisnis konten memang tidak terlepas dari pembaruan platform yang ada di industri ini. Pada traditional VAS, kata Revie, layanan memang berbasis pada SMS. Seperti SMS premium, SMS push atau SMS pull. Sehingga lebih banyak menonjolkan teks.
''Sekarang VAS berplatform WAP (wireless account protocol). Banyak benefit yang bisa dinikmati dan lebih interaktif,'' kata Revie. Ia menyebut industri konten memasuki era beyond traditional VAS.
Karena berbasis WAP, sistem yang dikembangkan juga berbeda. Pada layanan kotagames yang dikembangkan XL bersama sejumlah pengembang, tak ada lagi sistem berlangganan. Pelanggan cukup melakukan aktivitasi untuk kurun waktu tertentu. ''Setelah habis ya aktivasi lagi,'' katanya.
Tarif yang diberlakukan juga hanya sekali saja untuk periode waktu tertentu, misalnya 24 jam. Sehingga bisa ingin memperpanjang harus aktivasi ulang, bisa tak ingin memperpanjang secara otomatis akan berhenti, tanpa melalui mekanisme register (reg) atau unreg.