REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA - Sebuah asteroid yang ditemukan setahun lalu telah menjadi perhatian para peneliti Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (AS). Asteroid yang dijuluki AG5 dimungkinkan akan menabrak bumi 28 tahun lagi pada 2040.
Asteroid ini pertama kali dilihat pada 8 Januari 2011 menggunakan teleskop Cassegrain berlensa 60 inchi yang ditempatkan di Gunnung Lemmon, Tucson, Arizona. Batu luar angkasa AG5 berdiameter 140 meter memiliki jalur orbit di antara lintasan Venus dan Mars,
Para Astronom NASA memproyeksikan, bila AG5 sampai menabrak bumi maka akan menghasilkan kerusakan dalam skala 1, dari ukuran Skala Bahaya Benturan Torino yang memiliki rentang 1-10. Skala 1 berarti yang paling sedikit menimbulkan kerusakan. Namun, para astronom masih perlu pengamatan lebih lanjut untuk menentukan gerakan orbit si asteroid.
"Karena dampaknya, saya berharap mulai sekarang kita bersiap mengurangi dampak tubrukan di masa mendatang," kata Yeomans yang juga menjabat Manajer Penelitian Objek Terdekat Bumi NASA di Laboratorium Propulsi Jet, Pasadena, California yang dilansir space.com, Selasa (6/3).
Pada bulan September 2013, jelas Yeomans, ada kesempatan lebih baik untuk mengamati AG5 ketika asteroid berjarak 147 juta kilometer dari Bumi. Asteroid ini juga diprediksi mendekati Bumi pada bulan Februari 2023, tetapi tidak akan menabrak, namun kian mendekat dengan jarak 1,6 juta kilometer dari bumi. Kemudian pada tahun 2028 diperkirakan asteroid berjarak 16.7 juta kilometer dari Bumi.
Tarikan gravitasi Bumi selama melintas akan terus membuat asteroid ini masuk mendekati bumi dan diprediksi memiliki kemungkinan bertabrakan secara langsung pada 5 Februari 2040. Namun, Ilmuwan mengatakan peristiwa itu memiliki peluang 1 dari 625 dari total kemungkinan asteroid menabarak Bumi.
AG5 ini adalah satu dari ribuan asteroid yang ada disekitar bumi. NASA mencatat lebih kurang ada 8.744 batu ruang angkasa yang berada di dekat Bumi dan akan menabrak bumi sewaktu-waktu.