Senin 05 Mar 2012 22:53 WIB

Wah Si Denok Mampu Tingkatkan Produktivitas Padi

Rep: ita nina winarsih/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SUBANG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Macan Yusuf, memanen varietas padi si denok, di Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Subang, Senin (5/3). Varietas si denok merupakan benih padi baru. Hasil produksi benih padi ini lebih tinggi dibanding varietas populer lainnya, seperti Ciherang.

"Varietas ini bisa menghasilkan ubinan sampai sembilan ton per hektare," kata Dede. Jika seluruh petani bisa menggunakan varietas ini, maka targetan hasil produksi pertanian Jabar akan terealisasi. Tahun ini, Jabar mendapatkan target nasional sebanyak 11 juta ton gabah kering pungut. Akan tetapi, varietas ini masih belum populer dibanding varietas pendahulunya.

Selain permasalahan varietas, lanjut Dede, petani di Jabar selalu kesulitan mendapatkan modal. Bahkan, petani pantura tak bisa terbebas dari jeratan lintah darat. Karena itu, Pemprov Jabar telah menggulirkan lembaga pembiayaan dana bergulir (LPDB).

Pinjaman ini sangat ringan. Karena, bunnganya hanya satu persen per bulan. Selain itu, tanpa agunan. Petani yang akan meminjam bantuan ini, harus melalui koperasi yang telah ditunjuk oleh Pemprov Jabar.  "Namun, di wilayah Subang bantuan ini belum masuk," kata Dede.

Dede berjanji, tahun ini petani di Subang akan diberi kemudahan mengenai permodalan. Bantuan dari pemerintah ini diharapkan bisa meminimalisasi jeratan rentenir.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Bupati Subang Ojang Sohandi, mengatakan, luas tanam musim rendeng ini mencapai 74.785 hektare. Saat ini, yang sudah panen sekitar 25.071 hektare. Adapun produksi yang sudah dihasilkan sebanyak 166.219 ton GKP. Dengan kata lain, rata-rata produktivitas pertanian di Subang masih 66,3 kwintal per hektare. "Secara nasional Subang mendapatkan target sebanyak 1,1 juta ton GKP pada tahun ini," kata Ojang.

Diakui Ojang, kendala pertanian di Kabupaten Subang masih berkutat seputar alih fungsi lahan. Kebanyakan lahan irigasi teknis beralih fungsi menjadi lahan industri atau perumahan. Kedepan, pihaknya akan lebih selektif lagi dalam menerima investir. Jika mereka melirik lahan teknis, akan dialihkan ke lahan tidak produktif.

Menanggapi alih fungsi lahan ini, Wagub Dede Yusuf menegaskan, berdasarkan rancangan tata ruang dan wilayah (RTRW) Provinsi Jabar, Subang merupakan daerah pertanian irigasi teknis. Jadi, seluruh pertanian di wilayah ini harus dipertahankan.

Karena itu, pihaknya meminta komitmen dari kepala daerah Subang untuk tidak mengizinkan lahan sawah teknis berubah fungsi. "Jika terdengar lagi ada alih fungsi irigasi teknis di Subang, kepala daerahnya akan kami panggil," papar Dede.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement