REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kaspersky Lab meluncurkan Kaspersky Endpoint Security 8 for Windows dan Kaspersky Security Center untuk menjaga bisnis terhadap ancaman software berbahaya atau malicious software (malware) di Jakarta pada Rabu (23/11).
Senior Director of Product Marketing Kaspersky Lab Peter Beardmore mengatakan serangan malware adalah ancaman keamanan bisnis paling umum, namun hanya 70 persen dari perusahaan mengimplementasikan perlindungan anti-malware dan 30 persen tidak memiliki perlindungan anti-malware sama sekali.
"Malware adalah ancaman nyata yang membutuhkan penanganan serius dan anti-malware yang handal pula," katanya.
Menurut survei Kaspersky Lab baru-baru ini, setidaknya hampir sepertiga perusahaan mengalami kehilangan data penting akibat dari infeksi malware dalam setahun terakhir. "Dalam semenit ada satu malware yang lahir. Sejak Oktober 2011 ada 4134 Malware dan Indonesia adalah negara ke-delapan penyumbang malware terbesar di dunia," katanya.
Channel Sales Director for Kaspersky Lab SEA Jimmy Fong mengatakan perlindungan anti-malware memiliki beberapa fitur unggulan fitur Enhanced Protection adalah mesin anti-virus terbaru yang menggabungkan teknologi signature berbasis pola danmenawarkan deteksi malware secara efisien dengan ukuran update lebih kecil.
Fitur Integration with the cloud yaitu anti virus terbaru itu terintegrasi dengan database ancaman Kaspersky Security Network yang berbasis Cloud. Fitur itu bertugas mengumpulkan, saling bertukar file, reputasi URL dan informasi malware secara real-time.
Fitur Application Control dan Whitelisting berfungsi memblokir aplikasi tertentu dengan menggunakan Application Startup Control, membatasi aktivitas aplikasi tertentu dengan menggunakan Application Privilege Control dan memantau kerentanan aplikasi dengan menggunakan Application Vulnerability Monitor.