Kamis 04 Aug 2011 21:11 WIB

Bisnis Online Belum Dimanfaatkan Secara Optimal

Rep: agung sasongko/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Potensi bisnis online belum dimanfaatkan secara optimal oleh umat Islam. Padahal, pemanfaatan itu berpotensi memperbaiki tingkat kesejahteraan umat.

Abah, anggota komunitas TanganDiatas.com mengungkap minimnya pemanfaatan layanan bisnis online oleh umat Islam disebabkan dua hal utama yakni ketidak tahuan cara berbisnis online dan kurangnya keberanian.

“Umat Islam ini seolah tidak percaya diri dan ragu apakah bisnis online sesuai dengan syariat atau tidak,” kata dia kepada republika.co.id, saat selepas menjadi pembicara dalam talkshow Republika Ramadhan Fair 1432 H / 2011 M bertajuk Bincang Bisnis Online yang berlangsung di Masjid At-Tin, Jakarta, Kamis (4/8).

Dikatakan Abah, berbisnis online memberikan manfaat besar terhadap umat, utamanya dalam memberikan peluang kerja. Disamping itu, bisnis online terhitung mudah dilakukan siapa saja lantaran tidak membutuhkan modal besar. “Manfaat lain, melalui bisnis online, kita dapat membuka pasar global, sebab aksesnya sangat besar,” kata dia.

Yang terpenting, kata dia, sebagian besar produk Indonesia sangat layak bersaing dengan produk luar. Karena itu, tidak perlu lagi ada kekhawatiran bahwa produk Indonesia sulit bersaing. “ Kita harus terbuka terhadap tren dan melatih keberanian dalam berbisnis online,” kata dia.

Abah mengatakan langkah awal untuk memulai bisnis online sangat mudah dilakukan. Hak ubu bisa diawali dengan memperkenalkan produk yang akan ditawarkan, entah melalui jejaring sosial atau membeli laman. Lalu, optimalkan kelebihan produk dalam bentuk penulisan yang apik. “Kita perlu untuk memposisikan diri sebagai pembeli ketika memulai bisnis online. Dengan demikian, akan ketemu dengan sendirinya hal apa yang akan dicari pembeli,” kata dia.

Dikatakan Abah, ketika jangkauan produk terpenuhi, secara otomatis, search engine seperti google akan menangkap produk yang ditawarkan. Selanjutnya, umat perlu mencari link yang dapat mendongkrak keberadaan produk.

Seperti produk yang ditawarkan terhubung dengan website republika, maka dengan sendirinya produk yang ditawarkan meluas kepada setiap pembaca republika. “Logikanya, kalau kita bergaul dengan bupati maka aksesnya akan berbeda ketika kita bergaul dengan  masyarakat biasa,” kata dia.

Hal lain yang perlu diperhatikan, kata Abah,  bisnis online akan terus berkembang. Sebagai indikator, perusahan-perusahan asing seperti Google atau E-bay telah membuka kantor cabangnya di Indonesia. Belum lagi pengguna internet di Indonesia terus meningkat. “Jadi, kembali kepada kita, apakah hanya sebagai pembeli atau pedagang,” pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement