Rabu 27 Apr 2011 19:42 WIB

Ivio Kenalkan Teknologi Hybrid Pertama di Indonesia

Rep: MANSYUR FAQIH/ Red: taufik rachman
Ivio Twilight 7
Ivio Twilight 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ivio mencatatkan sejarah di industri telekomunikasi dengan memperkenalkan teknologi hybrid pertama kepada masyarakat Indonesia. Dua produk terbarunya, tablet Twilight 7 (MD70) dan smartphone Icon Pro (DE88) yang baru diluncurkan di Jakarta belum lama ini mengusung teknologi hybrid dual mode berbasis android yang kompatibel untuk teknologi GSM dan CDMA.

 

Direktur PT Intersys—pemegang merek Ivio di Indonesia, Sam Ali menjelaskan, sejak berdiri pihaknya memang memfokuskan untuk menghadirkan teknologi dual SIM card. ‘’Untuk teknologi dual sim card dan dual mode, di dunia baru ada dua. Yang pertama adalah Motorola XT 800 yang baru diluncurkan sebulan lalu di India dan kedua adalah Ivio,’’ ujarnya.

 

Menurut Sam, tren gadget berteknologi dual sim akan semakin tinggi di kemudian hari. Pasalnya, ketatnya persaingan membuat tiap operator menawarkan keuntungan yang berbeda. Ada operator yang menawarkan paket data murah dan ada juga yang menawarkan voice dan SMS murah. Akibatnya, konsumen cenderung memiliki dua gadget untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Satu untuk voice dan SMS serta satu untuk data.

 

Melihat kebutuhan masyarakat tersebut, Ivio pun memberikan pilihan lain ke masyarakat. Dengan menyediakan gadget yang bisa beroperasi di semua jaringan, maka masyarakat menjadi lebih leluasa untuk memilih. Apalagi, sistem operasi android memang menuntut pemakaian data yang sangat besar.

 

‘’Pilihan konsumen jadi lebih banyak. Kalau hanya dual GSM atau dual CDMA, maka pilihannya hanya itu-itu saja. Tapi kalau dual mode, pilihannya menjadi lebih luas dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan, khususnya tarif serta kualitas jaringan operator. Karena saat ini tidak penting GSM, CDMA, atau menggunakan wifi. Yang penting bisa terkoneksi ke internet dengan baik,’’ ungkapnya.

 

Icon Pro dan Twilight 7 dipersenjatai prosesor Qualcomm MSM7627 berkekuatan 600 Mhz yang telah kompatibel dengan Open Market Handset (OMH). Dengan begitu, memudahkan pengguna sehingga tidak memerlukan pengaturan saat SIM card dimasukkan ke dalamnya.

 

Berkat chipset ini, tidak hanya memungkinkan kedua perangkat tersebut di semua jaringan, namun juga menawarkan kinerja grafis dan CPU yang optimal. Keduanya juga telah menggunakan Android 2.2 (froyo) yang dapat ditingkatkan ke Android 2.3 (gingerbread) untuk Icon Pro dan Android 3.0 (honeycomb) untuk Twilight 7 secara gratis.

 

Icon Pro memiliki dual slot SIM card dan mendukung CDMA 1xEVDO dan GSM/GPRS/EDGE secara bersamaan. Piranti seharga Rp 2,999 juta ini dilengkapi layar 3,5 inci HVGA dengan capacitive multi-gesture touch screen dan kamera 5,0 MP di bagian belakang dan 0,3 MP di depan serta wifi, GPS, bluetooth dan accelerometer. Untuk mendukung ketika berselancar di dunia maya, Ivio menggunakan batere 1500mAH yang mampu bertahan hingga 100 jam pada mode standby dan empat jam waktu bicara.

 

Sedangkan untuk Twilight 7, pengguna bisa memilih untuk menggunakan SIM card berteknologi EVDO atau HSPA. Seperti Icon Pro, tablet seharga Rp 3,999 juta ini dilengkapi dengan akses wifi, GPS, bluetooth, dan accelerometer. Begitu pula dengan kamera 3,0 MP di belakang dan 0,3 MP di depan.

 

Perbedaan hanya di layar tujuh inci WVGA dengan capacitive multi-gesture touch screen dan RAM yang lebih besar. Serta proximity center yang membuat layar tablet tersebut mati ketika didekatkan ke wajah. Batere li-on 3500mAH membuat tablet ini mampu digunakan hingga lima hari pada mode standby dan tujuh jam penggunaan secara kontinu.

 

Harga tersebut pun, lanjutnya, sudah berikut paket bundling dengan Telkom. Yakni, Telkom Flexi untuk jaringan CDMA dan Telkomsel di GSM. ‘’Jumlah android saat ini masih sangat sedikit dan penggunaannya pun masih seputar kalangan gadgeter.

Dengan harga yang terjangkau tersebut, kami ingin membawa teknologi android ke tingkat masyarakat awam. Sehingga semua orang dapat menikmati berbagai fitur dan pengalaman berselancar di dunia maya yang lebih,’’ kata Sam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement