REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perusahaan elektronik asal Korea Selatan, PT LG Electronics Indonesia menambah 11 gerai pusat servis guna memperkuat layanan purnajual di tengah upaya menjadi pemimpin pasar elektronik di Indonesia.
"Saat ini LG memiliki 52 pusat servis dan akan menambah 11 pusat servis baru tahun ini, sehingga menjadi 63 gerai," ujar Direktur Layanan Pelanggan PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) An Seonghun di Jakarta, Rabu.
Pusat servis baru tersebut tersebar di beberapa daerah antara lain Kelapa Gading dan Mangga Dua (Jakarta), BSD (Bumi Serpong Damai), Tarakan, Rantau Prapat (Sumatera Utara), Bangka, dan Rengat.
Dari 11 pusat servis tambahan tersebut, delapan di antaranya merupakan pusat servis untuk seluruh produk LG, mulai dari barang elektronik rumah tangga sampai dengan produk teknologi informasi, (TI) dan telepon genggam.
Sisanya, dua di antaranya merupakan pusat servis khusus untuk produk (TI) dan telepon genggam, dan satu pusat servis khusus untuk produk TI saja yaitu di Mangga Dua.
Ditambahkan Manager Layanan Pelanggan LGEIN Rully Sujarko, investasi satu gerai layanan mencapai sekitar Rp300 juta.
Selain penambahan jumlah pusat servis, LGEIN juga, kata dia, menyiapkan pusat informasi ("call centre") tanpa libur untuk melayani pertanyaan calon konsumen seputar produk dan tips menggunakan produk secara benar.
"Konsumen bisa menghubung nomor bebas pulsa 0800-123-7777. Tim kami akan siap memberikan solusi tepat bagi setiap keluhan konsumen yang masuk," katanya.
Perusahaan elektronik itu juga meluncurkan tujuh program layanan purnajual, yaitu jaminan kunjungan teknisi ke rumah pelanggan, kemudian pengecekan produk secara berkala yaitu 10 hari, 10 minggu, dan 10 bulan, terutama untuk produk elektronik kelas atas.
Selain itu, LG juga mencanangkan target servis satu hari untuk telepon genggam atau telepon genggam itu diantar bila tidak selesai dalam satu hari. "Biasanya perbaikan telepon genggam membutuhkan waktu sekitar 25 menit dan bila hanya meng-'up grade' saja hanya 10-15 menit," kata Rully.