REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI--Produsen telepon seluler papan atas Nokia mengakui ada masalah dalam smartphone baru andalan mereka, N8. Padahal, ponsel ini diposisikan untuk membantu mengambil kembali pangsa pasar yang hilang.
Beberapa pelanggan melaporkan bahwa N8 mereka bisa mati secara mendadak dan tak bisa dinyatakan kembali dalam waktu singkat. Bahkan, kendati saat itu tak ada problem dengan sistem batere atau power ponsel. "Memang tak semua bermasalah, tapi kami tidak memiliki angka pastinya," kata juru bicara perusahaan, Tapani Kaskinen.
Perusahaan mengatakan bahwa keluhan telah muncul dalam beberapa hari terakhir, mendorong Nokia untuk merilis video wawancara Kamis dengan Wakil Presiden Eksekutif Niklas Savander di mana ia mengatakan bahwa ia 'khawatir' tentang cacat itu. "Kami menginvestigasi cara kami merakit mesin," kata Savander, menambahkan bahwa perusahaan telah mengambil 'tindakan pencegahan' di seluruh lini produk mereka untuk menyelesaikan masalah.
Untuk jangka pendek, masalah diatasi dengan garansi ponsel, dan jika handset asli tidak dapat diperbaiki maka pelanggan akan diberikan satu unit yang baru, kata Kaskinen. N8, yang merupakan handset pertama perusahaan untuk menjalankan platform 3 Symbian, dirilis pada bulan Oktober lalu.