REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Berbicara pristiwa tabrakan antara bumi dan benda-benda angkasa seperti asteroid, pekerja kreatif Hollywood memang jagonya. Tak sedikit film fiksi ilmiah yang menceritakan jatuhnya benda angkasa ke Bumi laris manis di pasaran.
Pertanyaannya, film-film itu mungkin menggambarkan kepada masyarakat ihwal dampak jatuhnya benda-benda angkasa ke bumi. Namun, efek yang digambarkan belum tentu benar. Nah, bagaimana jika Anda tahu secara detail dan akurat tentang pristiwa jatuhnya benda-benda angkasa ke bumi berada di tempat tinggal Anda dan prediksi itu juga bisa dihitung sendiri?
Bukan bermaksud menakut-nakuti, para peneliti sukses membuat aplikasi yang memungkinkan masyarakat awam untuk menghitung kemungkinan tabrakan terjadi. Melalui aplikasi yang diberi nama Impact Earth itu pula, pengguna bisa memilih ukuran asteroid atau meteor termasuk kecepatan, sudut kemungkinan tabrakan dan sejauh mana dampak dari tabrakan tersebut. Bagi masyarakat awam yang mungkin bingung dengan ukuran asteorid, peneliti menganalogikannya dengan ukuran bus, paus biru, dan gedung Empire State.
Aplikasi yang dioperasikan secara online ini menggunakan perhitungan algoritma dengan tingkat akurasi yang dapat dipertanggungjawabkan. "Satu hal yang lain yang ditawarkan aplikasi ini adalah kemungkinan terjadi tsunami jika benda angkasa tersebut jatuh di lautan," papar Gareth Collins, kepada BBC, Rabu (10/11).
Menurut dia, aplikasi ini telah banyak menarik perhatian masyarakat. Pihaknya mengakui akurasi yang ditampilkan memang tidak yang seharusnya, namun tetap dapat dipertanggungjawabkan.
Impact Earth pertama kali dirilis tahun 2004. Oleh peneliti, setiap tahunnya data-data penunjang selalu diperbaharui. Salah satu yang diperbaharui adalah prediksi tsunami dan visualisasi dalam bentuk animasi.