REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pembajakan akun Facebook (FB) dan Twitter kerap terjadi dan sulit dihindarkan. Tindakan nakal para hacker (pembajak) di dunia maya ditengarai karena keteledoran pemilik akun itu sendiri. Meski terkadang si hacker menerobos akun facebook atau twitter seseorang tanpa permisi.
"Terkadang para pengguna FB atau Twitter lupa untuk me-log out akun mereka selepas menggunakan. Nah, kalau mereka membukanya di warnet, tentu dengan mudah orang lain masuk ke akun mereka," ujar pengamat teknologi dan informasi, Heru Sutadi, kepada Republika di Jakarta, Selasa (26/10).
Selain itu, Heru mengatakan, mudahnya akun seseorang diterobos hacker lantaran password atau kata kunci yang mudah ditebak. Untuk itu, Heru menyarankan agar pemilik akun secara rutin mengganti password mereka demi keamanan. "Kalau bisa angka dan huruf dikombinasikan untuk penggunaan password," pesannya.
Selama ini, Heru menuturkan, para hacker masuk ke akun B atau Twitter seseorang dengan berbagai cara. Dia menyontohkan, misalnya melalui link atau aplikasi tertentu yang sengaja dikirimkan ke akun Facebook atau Twitter seseorang.
"Setelah berhasil masuk, hacker biasanya menyalahgunakan data atau melakukan penipuan data. Termasuk juga mencatut nama seseorang. Hacker juga biasa menerobos dengan cara SQL injection," ujarnya.
Dalam hal ini, terang Heru, terdapat dua kategori pembajak. Para hacker, kata dia, biasanya mahir dalam menerobos akun sesorang hingga bisa mengubah sistem keamanan akun. Sementara itu, para cracker yang memiliki hobi merusak jaringan atau akun seseorang di dunia maya.
"Mengingat posisi Indonesia sebagai negara terbesar nomor kedua di dunia yang menggunakan Facebook dan Twitter, maka kesempatan hacker bermain besar sekali. Jadi, para pengguna harus berhati-hati," tegas Heru.
Seorang cracker tidak mesti orang dewasa. Adalah Owen Thorn Walker, remaja usia 18 tahun asal Selandia Baru, tercatat sebagai cracker kelas kakap dunia. Dia ditangkap karena berhasil menciptakan program jahat untuk menginfeksi jutaan komputer di berbagai belahan bumi.
Owen bersama rekannya ditengarai menimbulkan kerugian sampai 20 juta dolar AS di seluruh dunia, kebanyakan karena pembobolan rekening bank. Owen, beroperasi dengan nama 'AKILL'. Demikian tulis PC World terbitan Maret 2008 silam.
Sementara itu, di dalam negeri kasus pembobolan akun Facebook menimpa Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie. Akun facebook Jimly disalahgunakan untuk mengumpulkan dana beasiswa kepada masyarakat di daerah terpencil. Untungnya, belum ada yang tertipu soal permintaan sumbangan dana tersebut.