Jumat 18 Jun 2010 21:10 WIB

Teleskop Pencari Asteroid Penabrak Bumi

Rep: C26/ Red: Budi Raharjo
Teleskop Pan-STARRS 1
Teleskop Pan-STARRS 1

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebuah fasilitas teleskop baru di Hawaii yang dirancang untuk mencari asteroid dan komet yang dapat mengancam bumi telah dibuatkan cara kerjanya. Teleskop Pan-STARRS 1 (PS1) akan memetakan sebagian besar langit setiap malam. Alat itu tidak hanya dapat melacak benda dekat ruang, tetapi juga bintang-bintang yang meledak (supernova).

Teleskop tersebut sudah diuji secara keilmuan selama enam bulan. Tetapi, operasinya saat ini hanya hanya dari waktu senja hingga terbit fajar atau hanya setiap malam. Teleskop PS1diharapkan bisa memetakan seperenam dari langit dalam setiap bulan

Fasilitas ini menawarkan kamera digital besar, dengan kekuatan 1.400 megapixel atau setara dengan 1,4 gigapixel dengan perangkat yang dapat memotret kawasan langit seluas 36 bulan penuh dalam satu pencahayaan. ''Meskipun ukurannya sederhanan, teleskop ini adalah ujung tombak teknologi,'' kata kepala proyek Pan-STARRS, Dr Nick Kaiser, seperti diberitakan BBC, Kamis (17/6)

Raksasa kamera digital ini akan mampu memperdayakan 500 pencahayaan setiap malam dan mengumpulkan sekitar empat terabyte data (setara dengan kekuatan 1.000 DVD). Dengan memasukkan sebuah jaringan yang luas, teleskop diharapkan dapat menangkap objek yang memiliki banyak gerakan dalam tata surya kita.

Pengamatan terhadap tindak lanjut peningkatan frekuensi akan memungkinkan para astronom melacak benda-benda dan menghitung orbitnya, serta dapat mengidentifikasi setiap ancaman kuat terhadap bumi. Pada Januari lalu, laporan oleh Dewan Penelitian Nasional Amerika, mengatakan, negara tersebut harus berbuat lebih banyak untuk mengatasi ancaman asteroid.

Professor Carlos Frenk, dari Universitas Durham yang juga anggota pengurus Pan STARRS Inggris mengatakan, ''PS1 akan menghasilkan survey multi warna terbesar di langit.''

''Selain simulasi superkomputer alam semesta, data-data ini akan membantu kita memahami siklus hidup dari galaksi dan, jika kami beruntung, sifat dari kemisteriusan gelap dan energi gelap yang mengontrol evolusi alam kita,'' tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement