Kamis 26 May 2011 16:11 WIB

Telkomsel Tingkatkan Kapasitas Server Storage Jadi 4 PB

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno meresmikan pengoperasian STM 1 di Surabaya. Telkomsel
Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno meresmikan pengoperasian STM 1 di Surabaya. Telkomsel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mengantisipasi meningkatnya kebutuhan pelanggan, Telkomsel telah meningkatkan kapasitas server storage 4 Pentabyte (PB).

''Sekarang ini hitungannya tak lagi terrabyte, tetapi sudah pentabyte. Dengan memiliki server sebesar ini, Telkomsel tercatat sebagai operator dengan server storage paling besar saat ini. bahkan kapasitas yang dimiliki Telkomsel lebih besar dari storage yang dimiliki kalangan perbankan,'' kata Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno di Jakarta, Kamis (26/5).

Server storage berkapasitas besar, kata Sartono, merupakan antisipasi atas meningkatnya kebutuhan pelanggan. Sarwoto belum dapat memastikan berapa bandwith yang dibutuhkan pelanggan Telkomsel saat ini. Sekadar ilustrasi, untuk pelanggan layanan Blackberry membutuhkan bandwith sekitar 150 MB per user per hari.

Mensikapi hal itu, Telkomsel tidak saja melakukan peningkatan dari sisi kapasitas dan kualitas jaringan, namun juga meningkatkan kemampuan dan kinerja support system, utamanya billing systems, data base dan CRM. ''Semuanya harus kuat, karena kita memasuki era beyond telecommunication,'' katanya.

Beyond telecommunication sendiri disebut Sarwoto merupakan suatu era dimana voice dan SMS bukan lagi layanan utama atau mainstream, melainkan telah menjadi semacam fitur by product saja. ''Karena pada Beyond Telecommunication semua service yang ada akan bergerak pada layanan berbasis data,'' papar Sarwoto.

Tak mengherankan jika voice dan SMS seperti dibuang-buang. ''Membayar Rp 2.000 dapat telepon gratis hingga 300 menit, atau menggunakan delapan SMS mendapat bonus 2.000 SMS,'' katanya memberi contoh.

Karena voice dan SMS tak lagi menjadi mainstream, operator akan fokus pada layanan berbasis data. '' Keberhasilan operator pada dasarnya akan diukur dari keberhasilan mereka meraup revenue dari layanan non voice atau SMS,'' kata Sarwoto.

Memang, saat ini voice dan SMS masih mendominasi. Namun ke depan, kontribusi voice dan sms akan mengalami penurunan. Layanan non voice dan SMS sendiri disebut Sarwoto tumbuh signifikan.

Tahun 2009, kontribusi layanan non voice dan SMS baru sekitar 7 persen. ''Tahun 2010 mengalami kenaikan hingga 80 persen menjadi 12 persen,'' paparnya.  Sarwoto menyatakan tahun 2011 layanan ini ditargetkan tumbuh menjadi 19 persen.

Telkomsel, tampaknya harus merevisi target pertumbuhan layanan voice dan non voice. Karena baru semester pertama, target telah tercapai sekitar 14 persen dengan nilai revenue sekitar Rp 1,6 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement