Senin 15 Apr 2024 12:31 WIB

Mengenal Robot Kecil yang Bisa Melompat dalam Gravitasi Nol untuk Menjelajahi Asteroid 

Peneliti menguji robot pelompat dalam simulasi lingkungan gravitasi nol.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Robot berkaki tiga bernama SpaceHopper dapat membantu mengatasi tantangan-tantangan dalam menjelajahi lingkungan dengan gravitasi rendah
Foto: Space
Robot berkaki tiga bernama SpaceHopper dapat membantu mengatasi tantangan-tantangan dalam menjelajahi lingkungan dengan gravitasi rendah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Robot berkaki tiga bernama SpaceHopper dapat membantu mengatasi tantangan-tantangan dalam menjelajahi lingkungan dengan gravitasi rendah, seperti yang ditemukan di asteroid atau bulan. Program SpaceHopper pertama kali diluncurkan dua setengah tahun lalu sebagai proyek penelitian mahasiswa di Universitas ETH Zurich di Swiss. 

Dilansir Space, Senin (15/4/2024), baru-baru ini, menurut pernyataan dari universitas, para peneliti menguji robot pelompat dalam simulasi lingkungan gravitasi nol selama penerbangan parabola Badan Antariksa Eropa.

Baca Juga

Robot ini terdiri dari badan berbentuk segitiga dengan kaki artikulasi di setiap sudutnya. Masing-masing dari ketiga kaki ini memiliki sendi lutut dan pinggul.

Hal tersebut yang memungkinkan robot untuk mendorong dari suatu permukaan, menendang untuk mendorong dirinya sendiri melalui ruang dan mengontrol pendaratannya di area yang ditentukan. SpaceHopper dirancang khusus untuk menjelajahi benda langit yang relatif kecil seperti asteroid dan bulan, dimana terdapat sedikit atau bahkan tidak ada gravitasi sama sekali. 

“[Asteroid] diperkirakan mengandung sumber daya mineral berharga yang dapat berguna bagi umat manusia di masa depan,” kata para peneliti dalam pernyataannya. “Eksplorasi benda-benda ini juga bisa memberi kita wawasan tentang pembentukan alam semesta kita.” 

Namun, menjelajahi benda-benda langit jenis ini bisa jadi menantang. Dalam lingkungan yang hampir tidak memiliki gravitasi, pada dasarnya tidak ada daya tarik antara roda pesawat ruang angkasa dan permukaan yang dilaluinya; hampir tidak ada atmosfer yang bisa dilalui pesawat ruang angkasa, jika memang ada. Itu sebabnya SpaceHopper malah melakukan lompatan singkat untuk bergerak ke atas dan ke samping. 

Penerbangan parabola baru-baru ini memungkinkan para peneliti untuk mensimulasikan kondisi gravitasi rendah di mana SpaceHopper suatu hari nanti dapat dikerahkan. Sebuah video yang diambil selama penerbangan menunjukkan SpaceHopper menendang ketiga kakinya dengan gerakan-gerakan terkoordinasi agar tetap terangkat selama periode gravitasi nol, yang terjadi sekitar 30 kali per penerbangan, masing-masing sekitar 20-25 detik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement