Dalam beberapa pekan terakhir ketika NASA dan JPL sepakat dengan berakhirnya misi inovatif Ingenuity, para pemimpin lembaga memuji helikopter tersebut dan tim di belakangnya.
“Kami sangat bangga dan bahagia dengan apa yang telah dilakukan bayi kecil kami,” kata Manajer Proyek Ingenuity di JPL, Teddy Tzanetos, saat memberikan penghormatan kepada helikopter tersebut pada 31 Januari 2024.
“Dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di sini yang telah meluangkan akhir pekannya, larut malamnya. Semua insinyur, ilmuwan aerodinamis, teknisi yang membuat pesawat ini dengan tangan mereka,” kata Tzanetos lagi.
Wakil Direktur Program Eksplorasi Mars NASA, Tiffany Morgan menambahkan bahwa Ingenuity meninggalkan warisan yang dapat membuka jalan bagi misi udara di masa depan, di dunia lain.
“Tim JPL NASA tidak hanya mendemonstrasikan teknologinya, mereka juga mendemonstrasikan pendekatan yang jika kita gunakan di masa depan akan sangat membantu kita menjelajahi planet lain dan menjadi menakjubkan, sama menakjubkannya dengan Ingenuity,” kata Morgan.
NASA telah mengembangkan drone lain yang ditujukan ke dunia lain, Dragonfly bertenaga nuklir, untuk menjelajahi bulan terbesar Saturnus, Titan. Badan tersebut memperkirakan Dragonfly akan diluncurkan paling cepat pada 2028.