REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan, earphone dengan kabel telah tergantikan dengan versi wireless atau nirkabel. Berbagai ponsel keluaran terbaru pun sudah tidak memiliki jack 3,5 mm tempat mencolokkan earphone berkabel.
Namun, earphone konvensional dengan kabel tidak sepenuhnya "mati". Generasi baru earphone berkabel telah muncul, menjanjikan kualitas audio di ponsel tanpa harus terhubung dengan dongle.
Artinya, ponsel keluaran baru yang tak memiliki lubang jack 3,5 mm tetap bisa terhubung ke earphone itu. Dikutip dari laman Engadget, Kamis (25/1/2024), ada istilah pemasaran yang menyertai perangkat ini, yakni True Lossless Earphones (TLE).
Istilah lossless merujuk pada kualitas kompresi audio. Sebagian besar teknik kompresi audio mengakibatkan hilangnya sejumlah data dalam file sumber asli. Sementara, lossless adalah bentuk kompresi yang mempertahankan data asli sehingga audio yang didengar mendekati atau seperti aslinya.
Sebuah perusahaan bernama Questyle termasuk salah satu yang menghadirkan inovasi untuk model earphone tersebut. November 2023, perusahaan bereksperimen dengan NHB12 Lightning-nya, bud yang dilengkapi konverter audio digital (DAC).
Jelang pameran teknologi Consumer Electronics Show (CES) 2024, Questyle merilis versi USB-C dari NHB15 seharga 350 dolar AS (sekitar Rp 5,5 juta). Headphone digital all-in-one beresolusi tinggi itu bisa terhubung ke ponsel, tablet, PC, atau lainnya.
Dua hari setelah Questyle mengumumkan NHB15, ada langkah besar dari perusahaan saingannya, Hidizs. Diklaim bahwa model ST2 Pro keluaran Hidizs yang juga punya fitur DAC merupakan perangkat in-ear monitor (IEM) digital dengan resolusi tinggi pertama di dunia.
Ini belum menjadi tren, tapi diperkirakan akan ada gelombang kecil dari produk serupa yang akan menyusul dari perusahaan lain. Dengan peralihan ponsel ke USB-C dan opsi resolusi tinggi plug-and-play, semua kondisi tersedia untuk kebangkitan earphone berkabel mini.
Perlu dicatat bahwa semua earphone USB-C yang ada di pasaran saat ini memiliki DAC atau semacam penghubung file digital di dalamnya. Namun, jarang yang mampu menghadirkan audio dengan resolusi tinggi, yaitu di atas 48kHz.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan High Fidelity (HiFi) atau speaker berteknologi tinggi berlomba-lomba menghasilkan audio yang nyaris mirip aslinya. Mereka pun merilis kabel USB-C yang dilengkapi DAC yang mendukung resolusi lebih tinggi.